|
Sudah lama aku tak bertemu dengan Sophia Latjuba, artis yang pernah
malang melintang ini terbersit dalam benakku, terlintas pikiranku
kemolekan satu artis ini. Entah bagaimana
sekarang nasibnya, niat bertemu dengannya pun tidak sengaja, ketika kami
berpapasan di bandara Cengkareng, saat itu aku habis pergi dari US
karena ada urusan bertemu dengan saudaraku, wajahnya masih cantik, aku
suka senyumnya itu, tinggi badannya hampir setara denganku, hanya beda
beberapa centi saja. Kemolekan tubuhnya tidak jauh beda ketika beberapa
lama tak bertemu denganku.
“Oh mbaaak Sophiaa . duuuh .. lama ndak jumpa ?” ucapku sambil menyalaminya, Sophia Latjuba pun menyambut tanganku.
“Iya nih .. kemana aja kamu .. duh kamu kok tambah cakep dan ganteng
gitu .. “ balas Sophia Latjuba dengan tersenyum, aku menjadi semakin
tertarik dengan wanita berumur ini, tubuhnya masih seksi dan tidak
melebar seperti wanita yang sudah menikah, tetap ramping menampakan
keindahannya. Tapi bagaimana aku memintanya untuk diajak bercinta, aaah
.. pikiran kotorku masih saja menyelimuti. Berkali kali aku bersetubuh
dengan orang lain selalu saja aku ketagihan, kali ini aku bertemu dengan
bintang pujaanku, nafsuku sampai tidak tahan, andai sudah sekamar
dengannya, aku pasti sudah tidak bisa menahan gelora nafsuku, lirikan
mata Sophia Latjuba tertangkap mataku ketika aku sedang menatap ke
hapeku karena ada panggilan.
“Kapan main ke rumah ? bantuin donk .. seperti dulu .. tuh anakku,
Eva juga nanya kamu .. khan kamu jago arransement lagu … ke rumah ya ”
tanya Sophia Latjuba dengan tersenyum.
“It’s okay Mbaak .. capek nih dari US .. “
“Waah … makin sukses aja kamu … pasti banyak ilmu tentang kesukaan
Evaaa .. ke rumah ya .. nih aku kasih alamat rumah baru … “ ucap Sophia
Latjuba dengan memberikan sebuah kartu nama, aku pun memberikan kartu
namaku.
Pertemuan yang singkat, namun aku merasa ada yang tak beres dengan
wanita itu yang sering melirikku kembali ketika aku hendak naik taksi.
Lambaian tangan diberikan padaku dan aku pun meninggalkan bandara itu ke
rumahku, sesampai di rumah pun aku menjadi tak tenang. Aku tahu Sophia
Latjuba memang sangat respek padaku, berkali kali dulu ketika aku masih
kuliah, Sophia Latjuba sering minta bantuanku, bahkan aku pun rela
sampai didera macet dan banjir untuk datang menolongnya.
Entah setan mana yang menyuruhku, ketika besok sorenya, ketika aku
sore itu sedang makan di sebuah café, mendadak Sophia Latjuba
mengirimkan sms. Aku sampai terkejut kalo café itu tak jauh dari
rumahnya, sontak naluri kelakianku bangkit. Tekadku semakin bulat, aaah
.. bagaimana memintanya, itu selalu membuatku sulit mengatakan.
Aku datang ke rumahnya, entah artis ini tiba tiba ke Indonesia, di
bandara kemaren pun tidak tampak suaminya, apalagi anaknya, jadi apakah
aku berani langsung to Teh poin mengajaknya bercinta, otak kotorku
selalu menyelimuti kepalaku, aku menjadi pusing sendiri.
“Malam Tanteee “ ucapku ketika aku dibukakan pintu, aku sampai
terbengong kemudian ketika melihat wanita ini mengenakan pakaian yang
agak longgar, menampakan pinggulnya, aku menjadi kikuk, yang aku tahu
Sophia Latjuba mengerti bahwa aku masih hijau, belum doyan soal tentang
kemolekan tubuh wanita. Gaun yang longgar itu menampakan keindahan
soerang Sophia Latjuba.
“Malaaaaam … kok bengong .. “ balas Sophia Latjuba dengan menyuruhku
untuk duduk, aku pun masuk dan duduk, ketika Sophia Latjuba ke hendak
duduk, aku sempat melihat pahanya yang mulus itu, kami saling terdiam
sebentar.
“Rasanya .. cepat sekali kita bertemu lagi .. kabar kamu baik khan ?”
tanya Sophia Latjuba dengan tersenyum, kulihat tangannya meremas,
entahlah, mungkin apakah wanita ini kurang pemuasan nafsu
“Baik Tante .. lepas dari kuliah .. aku juga ndak begitu sibuk ..
sekarang hendak mau meneruskan ke S2 .. tapi masih malas sekolah .. “
“Lho itu khan demi masa depanmu .. “
“Eva kemana tante ?” tanyaku sambil celingukan
“Lagi keluar .. entah pulang kapaaan .. “ sahut Sophia Latjuba dengan
menatapku, tatapan yang beda, tatapan matanya kutatap balik membuat
Sophia Latjuba menghindar.
“Kamu mau minum apa ?” ucap Sophia Latjuba dengan berbasa basi. Tanpa
menjawab Sophia Latjuba pun berdiri, kupandang pantatnya yang tercetak
jelas itu, gaun itu seperti menghinoptisku, cetakan celana dalamnya
terlihat mataku, sebelum lenyap dari pandanganku hendak masuk pintu,
Sophia Latjuba melirikku, aaah .. aku suka lirikannya. Entahlah .. aku
belum berani sampai memeluk atau memperkosanya, aku masih mengulur waktu
bagaimana bisa berlama lama dengannya, syukur syukur ketika kami berdua
saling bermesraan atau sedang menggenjot memeknya diintip anaknya,
itulah harapanku.
Aku sampai tidak tahan karena Sophia Latjuba lama keluar, ketika aku
sibuk dengan black berryku, wanita anggun cantik itu muncul dengan
membawa minuman, ketika hendak meletakan gelas itu, terlihat bagian
dadanya, aku sampai takjub memandang, merasa aku dipandangi, Sophia
Latjuba langsung menutup dadanya dan memandangku dengan sikap tak suka
“Maaf Tantee .. ndak sengajaaa .. namanya saja lelaki “ ucapku dengan
kubuat nada menyesal, aku tahu wanita ini memang benar benar kepingin
melakukan hubungan seks, namun tak mudah keinginan kami bertemu. Padahal
kontolku sudah ngaceng tak karuan melihat kemolekan tubuhnya yang masih
terbalut gaun itu, namun mataku memandangnya sudah tanpa sehelai
benangpun, namun ketika duduk, aku sampai bengong bagian belakanganya
seperti basah. Woow .. berarti Sophia Latjuba sudah tidak tahan untuk
diajak kawin, namun bagaimana cara meminta, bibirku menjadi kelu, berat
rupanya baginya, entah kenapa aku begitu gugup menghadapinya, sikapku
ini sampai dibaca Sophia Latjuba.
“Kamu kok aneh sih .. ndak kayak kemaren yang ceplas ceplos, kemaren
manggil mbak, sekarang make tante“ ledek Sophia Latjuba dengan
tersenyum, aduh maaah .. aku suka senyumnya, andai dia tersenyum di
depan kontolku yang ngaceng itu.
“Ndak tahu tanteee .. “ ucapku dengan lidah yang kelu merasakan
beratnya aku menahan nafsuku untuk menggeluti wanita setengah baya ini.
Aku pejamkan mataku sejenak, kuhirup nafasku berkali kali, kubuka
mataku, kulihat Sophia Latjuba sedang membuka buka hapenya, aku pun
semakin berani, duduknya yang menopangkan ke salah satu pahanya itu
membuatku semakin tak karuan, aku kemudian langsung berpindah ke
sampingnya membuat Sophia Latjuba menjadi terkejut, sontak sikapku
langsung terbaca oleh Sophia Latjuba.
“Maaf Tantee … “ ucapku dengan nada pelan mendesah, kupegang
tangannya, sontak tangan Sophia Latjuba langsung berusaha ditariknya,
namun aku sudah keburu memegangnya, wanita ini mencoba berusaha menarik
tangannya namun aku semakin mendesaknya.
“Mau apa kau ?” tanya Sophia Latjuba dengan menghembuskan nafasnya, namun kemudian memalingkan mukanya tak berani menatapku
“Aku sudah lama merindukan Tante Sophia “ ucapku dengan nada yang
bergetar di bibirku, wanita ini tidak menjawab, aku yakin wanita ini
sudah lama menginginkan aku juga, hanya dulu aku takut takut, sekarang
aku menjadi berbeda
Kutarik tangannya dan keelus elus, sampai Sophia Latjuba tidak
menyadari kalo aku sudah menempelkan telapak tanganku di pahanya itu,
sontak membuat Sophia Latjuba menjadi terkejut
“Jangaaan lakukaaan .. tolong .. pleaseee “ tolak Sophia Latjuba
dengan memandangku, elusan demi elusan itu membuat Sophia Latjuba
semakin tak karuan, bibirnya juga ikut tergetar. Tangan kananku naik
memegang pundaknya kemudian ke belakang kepalanya memijit pelan pelan
membuat Olla Ramlan terpejam, aaah .. benar juga wanita ini merindukan
belaian lelaki, elusan dan pijitan pelan itu membuat Sophia Latjuba
semakin terpejam, kudekatkan bibirku, hembusan dari hidungnya itu terasa
membuatku semakin bernafsu, kupagut pelan namun Sophia Latjuba langsung
membuka matanya
“Jangaaaaaaaaaaaaaaaan “ tolak Sophia Latjuba dengan pelan.
“Marilah tantee .. bukankah Tante Sophia juga menginginkaaan “
bisikku lagi sambil tanganku bergerak gerak mengelus elus pahanya yang
mulus, kontolku menjadi ngaceng tak karuan. Walau posisiku menguntungkan
namun tetap tidak mudah, Sophia Latjuba kemudian mendorong dadaku,
kemudian langsung berdiri
“Aku tidak mau .. tolong jangan lakukan itu .. “ tolak Sophia Latjuba
dengan menutup wajahnya kemudian berlalu dariku, aku menjadi kecewa,
Sophia Latjuba melangkahkan kakinya, ketika hendak lenyap wanita itu
melirikku, lirikan itu membuatku semakin nekad, aku mengejarnya, ketika
hendak menutup pintu tengah, kakiku sudah mengganjal daun pintu, Sophia
Latjuba menjadi melotot
Sophia Latjuba penuh keraguan antara kesetiaan dengan kenikmatan,
namun aku langsung mendorong daun pintu itu, ketika wanita ini hendak
melangkah pergi aku sudah menangkap tubuhnya, aku langsung menarik
kepalanya, walau beda beberapa centi aku tetap mampu menjangkau
bibirnya, aku langsung memagutnya, Sophia Latjuba tidak membalas dan
langsung menarik kepalaku, bibirnya tidak mau menanggapi pagutanku, aku
semakin nekad memegang buah dadanya
“Jangaaaaaaaaan aaaaaaaah .. to tooo long .. ini tidak baaaa baa ik “
ucap Sophia Latjuba dengan terbata bata, sehingga aku semakin nekad,
wanita ini langsung kepeluk dan kudorong ke sofa di ruang tengah itu.
Kutindih tubuhnya, mula Sophia Latjuba berontak namun seiring dengan
elusan tanganku yang masuk sampai membuka celana dalamnya yang basah itu
barulah Sophia Latjuba tidak berani menatapku
“Tante juga pengin ?” tanyaku dengan tanpa tersenyum
Sophia Latjuba tidak menjawab, sehingga aku menarik tubuhnya,
kemudian menarik celana dalamnya, Sophia Latjuba menolak, namun
terlambat aku sudah bisa melihat memeknya dengan jembut yang lumayan
agak lebat itu, rangsangan demi rangsangan itu membuat Sophia Latjuba
menjadi tenggelam dalam lautan cinta birahi, aku semakin nekad, kunaikan
gaunnya ke atas, Sophia Latjuba masih menolak, perlahan lahan gaun itu
lepas, wooow .. buah dadanya mantap .. masih sekal.. ranum walau tidak
montok
“Tante Sophia masih seksi … marilah tante .. aku tahu kalo tante
kesepiaaan … “ ucapku dengan membuka bajuku, Sophia Latjuba bangun dan
tak berani menatapku, kunaikan dagunya, kupegang tangannya dan kuarahkan
ke selakanganku yang menonjol itu, Sophia Latjuba menjadi kaget
“Taaak baa baaaik .. “ ucap Sophia Latjuba lirih. Wanita ini sudah
masuk dalam lingkaran nafsuku, atau mungkin sebaliknya, sikap penolakan
itu merupakan sebuah jebakan bagiku. Tangan Sophia Latjuba menjadi kaku
ketika memegang kontolku itu, tangannya berusaha menarik, namun aku
langsung kembali memagut bibirnya, kupagut tanpa balasan, kupagut terus
sambil tanganku nakal memegang buah dadanya dengan menaikan cup bra
warna putih itu, perlahan lahan wanita ini membuka bibirnya, namun belum
membalas pagutanku.
Kutarik bibirku dan kupandang wajah cantik Sophia Latjuba, matanya
sayu, namun tangannya masih memegang kontolku dengan diam, matanya
kemudian melotot ke arah selakanganku.
“Marilah Tante .. aku akan mengisi waktu kesepian Tante Sophia .. “
bisikku dan kubuat semesra mungkin, tanganku ke belakang dan melepaskan
kaitan branya, sontak Sophia Latjuba berusaha menutup dadanya, namun bra
itu lebih duluan melorot, sehingga Sophia Latjuba hanya menangkap cup
branya, dinaikan cup bra itu untuk menutup buah dadanya yang ranum walau
sedikit mengendor walau sudah berusia setengah baya.
Aku kemudian mengangkat tubuhku, kupelorotkan celanaku, Sophia
Latjuba memandangku dengan pandangan yang beda, ketika kontolku sudah
memberojol keluar barulah mata Sophia Latjuba melotot, namun kemudian
memalingkan mukanya. Kusodorkan kontolku ke depan mulutnya, Sophia
Latjuba pun menatapku ke atas.
“Too too “ ucap Sophia Latjuba terputus karena kepala kontolku
kutempelkan. Mau tak mau wanita ini hanya membuka mulutnya, namun aku
kemudian ditarik tanganku untuk duduk.
“Maaas .. aaaah .. tolong … tanteee ju jugaaa …” ucap Sophia Latjuba
dengan terputus karena malu itu. Namun ketika aku duduk itu, tangan
Sophia Latjuba langsung memegang kontolku. Kali ini disertai dengan
elusan
“Maafin tante yang tadi menolakmu .. tante takut takut .. tapi ..
taaapi … aaah .. punyamu besaar “ bisik Sophia Latjuba dengan nada
mendesah, aku semakin terbius oleh suara desahannya itu
“Sudah lama aku merindukan seperti ini tanteee .. bertahun tahun aku
ingin merasakan kemolekan tubuh Tante Sophiaa “ bisikku dengan mesra,
secercah senyuman diberikan padaku. Tangan Sophia Latjuba kini mulai
agresif mengelus elus kontolku yang ngaceng itu.
“Sayaaang .. puasin tanteee .. maafin tante yang menolakmu .. tante
sudah lama pengin sama kamu .. tante ndak mau munafik .. tolong …
lakukaaan .. lakukaaan …“ ucap Sophia Latjuba dengan menggunakan kata
“sayang” itu, aku semakin bernafsu.
Kami berdua kemudian saling tersenyum, kupagut bibirnya, dan Sophia
Latjuba pun menanggapi pagutan itu, kurasakan bibir manisnya itu,
kurasakan kami saling berbagi air liur dengan saling berpagut.
“mmmmmmmmmmh … “ suara yang keluar di sela sela kami saling berpagut,
tanganku semakin bergerilnya lebih nakal, kali ini aku menekan nekan
dan mengelus memek basahnya itu, perlahan lahan Sophia Latjuba terbawa
nafsunya, perlahan lahan wanita ini tangannya semakin agresif memberikan
perlawanan padaku yang rajin menjamah tubuhnya, rambut panjangnya itu
aku usap usap ke belakang, sambil kami saling memagut dengan pelan, tiba
tiba aku langsung di dorong dan kemudian aku diduduki.
“Sayaaaaaaang …. Tante juga pingin .. tante merindukan kebersamaan ..
tante suka anak muda, suka brondong kayak kamuuu “ ucap Sophia Latjuba
yang sudah menduduki pahaku dengan mengangkang itu, memeknya yang basah
itu semakin membanjir, aku pun dipandangnya dengan penuh nafsu.
“Marilah tante .. malam ini habiskan bersama sama “ rayuku yang disambut dengan senyum nakal Sophia Latjuba.
“Kamu benar benar jadi anak nakaal .. dulu kamu begitu alim ..
sekarang sudah berani main dengan tante tante yaaa “ goda Sophia Latjuba
dengan gemas sambil membetot kontolku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erangku merasakan remasan bak membetot nakal kontolku ke atas itu.
“Tooolooong tanteee .. aku pengin diemut kontolkuuu “ ucapku dengan vulgar sampai dipandang dengan nada kaget Sophia Latjuba.
“Yaa aampuun kamu kok kotor pikiramu sekaraaaang .. “ ucap Sophia Latjuba dengan nada yang kemudian tergelak.
“Siapa tak suka ****** gedheee “ balas Sophia Latjuba tak kalah vulgar.
“Kita ke kemar tante .. agar lebih indaaah “ ajakku yang dijawab dengan gelengan Sophia Latjuba itu
“Di sini saja sayaaang .. “ ucap Sophia Latjuba dengan turun dari
pangkuanku dengan berlutut kemudian melepaskan sisa sisa pakaiannya itu,
lepas itu Sophia Latjuba baru terlihat mulai agresif, kontolku dikocok
kocok dengan nakal.
“Uuuuuuuuuuf .. besaarnya .. sayaaaaaaang .. “ puji Sophia Latjuba
dengan tersenyum memandang kontolku itu, matanya kemudian menatapku.
Tanpa ampun Olla Ramlan kemudian menatap kontolku, membungkuk dan langsung memasukan kontolku aku menjadi kelabakan
“Ooooooooooh Taaaaaaaaanteeee aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaauh ..
mmmmmmmmmhh .. ooh tantee sooophiaaaaaa .. aduuh taaaan .. enaaak
taaaaaaaaan “ lenguhku merasakan mulut Sophia Latjuba sudah memasukan
kontolku dan dikulum keluar masuk
“Hmmmmmmmmm .. mmmmmmhh … “ suara yang keluar dari mulut Sophia
Latjuba yang tersumpal kontolku itu, aku sampai melenguh tak karuan,
Sophia Latjuba begitu sangat agresif melakukan hisapan demi hisapan pada
kontolku, ****** dipermainkan dalam mulutnya dengan nakal.
“Teruus Taaaaaan aaaaaaaaaaah .. enaaak .. enaaaaak .. oooooooooh
ssssssssssssssshh ssssssssshhh hhhhh “ desisku tak karuan dengan kaki
gemetar, Sophia Latjuba semakin lama semakin tenggelam dalam lautan
mengemut kontolku dengan nakal.
Kontolku keluar dari mulutnya, bibir Sophia Latjuba penuh dengan air liurnya.
“Kontol kamu besaaaaaaar .. mmmmmmmmhhhh … enaaknya ****** kamuu “
puji Sophia Latjuba dengan menjilati kontolku lagi, aku pun semakin
nakal mengelus elus punggungnya kemudian turun ke bawah meremas pantat
Sophia Latjuba yang sekal itu, kurasakan kelembutan demi kelembutan
kulitnya yang mulus, keringat sudah membanjir di antara kami, Sophia
Latjuba begitu sangat agresif, sampai sampai tangannya sendiri mengelus
elus memeknya, ditekan tekan sambil kembali bermain main dengan
kontolku, tangan kanannya memegang kontolku yang dimasukan dalam
mulutnya.
“Mmmmmmmmmmmmmhh … “ kembali suara yang keluar dari mulut Sophia
Latjuba yang mengoral kontolku lebih bernafsu, aku semakin panas,
semakin terbakar nafsuku, oral demi oral itu akhirnya berhenti
“Aku pengin merasakan memek Tante Sophia .. mari tante .. kita saling
memuaskan.. berikan memek Tante Sophia padaku, naiklah tante … enam
sembilaaan “ ajakku yang dijawab dengan anggukan dan senyum Sophia
Latjuba itu, Sophia Latjuba pun naik kemudian langsung berbalik dan
memberikan memeknya itu,aku pun bersandar pada sofa.
Memek Sophia Latjuba itu diberikan padaku dengan menempelkan ke
bibirku, kepala Sophia Latjuba pun kemudian mendekat ke kontolku.
“Lakukan sayaaang .. lakukan .. beri Tante Sophia kenikmataaaan ..
ayolah sayaang .. kau sudah lama merindukan tante bukan ?” goda Sophia
Latjuba semakin tak karuan, lidahnya kemudian menjilati kontolku lagi.
Sophia Latjuba semakin agresif. Aku pun menempelkan bibirku ke memek
Sophia Latjuba yang basah itu, kuhisap memeknya sampai membuat Sophia
Latjuba menahan jilatan kontolku
“Ooooooooooooooh .. sayaaang .. teruuus yaaang .. teruuuuuuuuuuuuus
.. aaaaaaaaaaauh ,,,mmmmmmmmmmmhhh .. sssssssssssshh ssssssssshhh hhhh “
desis Sophia Latjuba menahan diri, merasakan hisapan dan jilatan bibir
dan lidahku yang semakin nakal mengorek kedua daging yang menutup lubang
memeknya itu, kuremas buah dadanya ketika tanganku menyelusup ke tengah
itu.
Posisi kami saling enam sembilan itu sungguh merupakan pemandangan
yang vulgar, kontolku semakin tak karuan merasakan kocokan demo kocokan
disertai rintihan demi lenguhan Sophia Latjuba yang aku oral memeknya
itu.
Memek basah khas wanita setengah baya itu semakin membuatku bernafsu,
kubuka daging itu dan kusentil dalamnya, setiap aku menyentil bagian
dalamnya itu Sophia Latjuba sampai menahan tidak menjilati kontolku,
kusapu bagian dalamnya itu sampai membuat lenguhan demi lenguhan
memenuhi kami.
“Teruuuuuuuuuuuus .. aaaaaaauh …mmmmh ssssssssssssh sssssssssssshhh
hhhh .. Ooh noo .. saayaaaaaaang … aaaah .. tantee biaarkan nikmaaati
kontolmuu .. kamuuu aaaaah .. makin pinteer “ ucap Sophia Latjuba dengan
mengerling nakal padaku, kubiarkan wanita ini kemudian menenggelamkan
kontolku dalam mulutnya dan disedot dengan kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erangku panjang merasakan
sepongan nakal itu, kontolku disepong berkali kali sampai aku menjerit
tertahan
“Tanteee .. nakaaaal aaaaah .. aduuh tante .. nggak tahaaaaaan nih ..
pengin coblooos .. “ erangku yang tidak dijawab oleh Sophia Latjuba
itu.
Aku menjadi tak karuan, kupegang pinggangnya kemudian kuturunkan
tubuh Sophia Latjuba ke samping, Sophia Latjuba kini tengkurap di
sampingku. Sophia Latjuba terus melakukan serangan dengan agresif
menyepong kontolku
“Croooooooop “ suara yang keluar dari sepongan itu, kutahan kepalanya, kuangkat dan kuajak saling melumat, ditahannya kepalaku
“Sayaaaaang aaaaaaah .. biarkan tante menyepong kontolmuuu ..
sayaaang aaaaaaah .. biarkan tantee “ rengek Sophia Latjuba yang sudah
terbakar gairahnya itu, kulumat dan Sophia Latjuba pun membalas
lumatanku, kami berdua saling beradu bibir dengan rakusnya, bibirku
sampai dihisap penuh nafsu oleh Sophia Latjuba, kami berdua saling
menghisap, hisapan demi hisapan, lumatan demi lumatan kami lakukan
sampai nafas kami semakin memburu.
“Tanteee masih cantik .. aku … aakuu tantee .. aaah tidak bisa
kulukiskaaan “ ucapku dengan nafas terleha leha itu. Tangan Sophia
Latjuba kemudian mengelus elus dadaku, kemudian kepalanya turun lagi,
kontolku dijilati lagi dengan rakus, bahkan kedua buah zakarku sampai
djilati, sekujur selakanganku menjadi basah oelh air liur Sophia
Latjuba, aku semakin tidak tahan. Kembali kontolku disepong lagi,
sepongan demi sepongan berkali kali dilakukan
“Creeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeep “ suara itu kembali terdengar sampai
membuatku ngilu, aku menjadi terpejam keenakan, ditengah mataku terpejam
itu, Sophia Latjuba langsung menduduki aku, memaksakan kontolku untuk
dimasukan dalam memeknya
“Tanteeeee aaaaaaaaaaaah “ erangku
“Taaak sabaaaaaaaar .. ayolaah, sayaaaang .. uuuh .. kamu diaam dulu
.. duuh sesaaaaaknya aaaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. oooh …
saaaaaaakitnyaaa … sesaaaaaaaaaaaaaaak “ erang Sophia Latjuba merasakan
tekanan demi tekananya selakanganya yang memaksa itu, Sophia Latjuba
sampai mendongak ke atas, kuremas remas buah dadanya cukup kuat membuat
Sophia Latjuba semakin mendongak, tekana demi tekanan itu berhenti tepat
ketika kontolku tenggelam separo.
“Gilaaa aaaaaaaaaah .. gilaaa .. uuuh .. kontolmu keraaas bangeeeeeet
.. aduuh sayaaang ooh … rasanyaa .. aduuuh, sayaaaaang .. oooh
…taaaaaariik yaaa “ lenguh dan erang Sophia Latjuba dengan naik ke atas
kemudian turun lagi ke bawah
“Tanteee .. kaaaloo aku keluaaar di manaaa ?” tanyaku dengan bloon,
mataku seolah berat kubuka karena merasakan nikmatnya jepitan memek
Sophia Latjuba yang ketat itu.
“Didaaalaaaam donk, sayaaaaaang .. “ ucap Sophia Latjuba dengan
pendek sambil meremasi kepalaku, buah dadanya ditekankan ke wajahku
sehingga aku susah bernafas, aku langsung memegang kedua pantatnya dan
menekan ke bawah membuat Sophia Latjuba menjerit
“Aaaaaaaaaaaaauh oooh sayaaang aaaaaaah .. benamkan kontolmuu ..
benaaamkan kontoool .. teruus yaaaang aduuuh sayaaaang .. uuuh
enaaaaknya aauuh .. hangaaaat … ooh sayaang .. beruntung tante dapat
kamuu .. ayo sayaang .. ayolaaah .. lakukan .. lakukan .. nanti ke
kamaaar .. agar lebih nikmaaaaaat .. aaaaaaaauh sayaaang uuuh sesaaknya …
vaginaku terasaa di boor … aaaaaaaaauh oooooooh .. sssssssssssssssssh
ssssssssssshh hhhhh “ lenguh dan desis Sophia Latjuba sambil mendongak.
Kami berdua diam sejenak, Sophia Latjuba menata nafasnya, demikian
pula denganku, kami terdiam dengan saling memandang mesra. Kami saling
berbalas senyum menjadi satu tubuh itu, tubuh kami sudah penuh dengan
keringat birahi
“Siapa yang genjot tantee ?” tanyaku
“Tante Sophia aja ya .. kamu diaaam … Hmm .. oooh .. rasanyaa “ ucap Sophia Latjuba dengan perlahan naik pelan pelan.
“Aaaaaaaaaaauh .. “ lenguh Sophia Latjuba merasakan gesekan batang
kontolku itu. Aku pun sampai merintih keenakan digenjot perlahan lahan
oleh Sophia Latjuba. Sampai sampai aku merem melek keenakan, sementara
Sophia Latjuba sampai terpejam erat merasakan nikmatnya gesekan kontolku
itu mengoyak lubang kawinnya
“Oooh sayaang .. kontolmu enaak bangeet .. duuh sayaaaaang ooh
aaaaaaauh aaaah uuuh aaah uuuuh aaaah …uuuuh .. mmmmmmmmmmmmmmhh ..
sssssssssssssssshh sssssssshhh hhh aayoo sayaaang geraaakn ..
bantuuuuuuu tanteeeeeeeeee “ seru Sophia Latjuba dengan bernafsu
menggenjotku.
Genjotan demi genjotan itu semakin santer menimbulkan bunyi keciplak selakanganku, genjotan semakin gencar dan semakin lancar
“Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok
plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok
plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok
plok plok “
Aku merasakan luar biasa nikmat kontolku dikoyak koyak dinding memek
Sophia Latjuba itu. Mataku mengintip dan sampai aku terkejut kalo ada
sepasang mata mengintip dari jendela sebelah kanan, kepalanya terlihat
sebelum bersembunyi, aku tahu itu Eva Celia, anak Sophia Latjuba
sendiri.
(Sementara Eva Celia mengintip sambil was was, matanya tidak tahan ingin selalu mengintipku memberikan kepuasan pada mamanya
“Duuh .. kenapa mamaku selingkuh sama temanku .. duuuh .. mama kok
gitu sih .. aduuh .. huuh .. mamaku benar benar suka sama temanku itu ..
gilaaa aaaaaah .. aduuh aku kok malah jadi pengin .. oooh .. liarnya
mamaku … ya ampuuun .. besaarnya aampun aaaaaah … “ dera hati Eva Celia
melihat mamanya benar benar liar menggenjot kontolku.
“mama begitu mesra banget sama temanku itu .. gilaa .. uuh .. mereka
memang sudah selingkuh sejak aku berkenalan .. “ batin Eva Celia yang
semakin tidak tahan akan kenikmatan kami berdua ).
“Sayaang ayoolaah .. ayoo .. terus .. ayoo sodok ..
sooooooooooooodook “ ajak Sophia Latjuba semakin gencar naik turun,
gerakan demi gerakan Sophia Latjuba tidak hanya naik turun, kadang
wanita haus seks ini memutarkan pantatnya sambil menggodaku
“Enaaaaak yaaa ?” tanya Sophia Latjuba sambil keenakan memegang kedua pundaku
“Iya aa tanteee .. aduuh aaaku ndak taaaahaan .. “ seruku tak karuan mengabaikan intipan Eva Celia itu.
“Iyaaaa aaaaaaaaaaaaaaaah .. aaaaaaaaauh teruus yaaang teruus
aaaaaaauh aduuh .. nggak tahaan .. ayo sayaaang lebih
cepeeeeeeeeeeeeeeeeet aaaaaaaaaauh ooooooooooooh “ erang Sophia Latjuba
semakin tak karuan naik turun dengan cepat, kurasakan genjota demi
genjotan itu membuat kontolku semakin tak karuan kurasakan setiap
gerakan naik turun itu, memeknya semakin menyempit, kurasakan setiap
genjotan Sophia Latjuba membenamkan dalam dalam kontolku
“Dikit laaaaaagi aaaaaaaaaaaaauh sayaaaaang aaaaaaaaaaaah ..
oooooooooooh sssssssssssssssshhh ssssssssssssssssssssshhh hhhhhhhhhh “
desis Sophia Latjuba. Aku juga semakin tidak tahan ,kurasakan dadaku
panas, memek Sophia Latjuba menyempit dan membenamkan dalam dalam
memeknya ke kontolku, Sophia Latjuba tegang membusung dan mendapatkan
puncak orgasmenya, kurasakan memeknya mengucur cairan panas, kuremas
buah dadanya seiring benaman terakhir Sophia Latjuba ke kontolku itu.
Sophia Latjuba pun kemudian berkelonjotan memekku, aku langsung
menggulingkan ke samping. Aku lebarkan kedua kakinya, aku langsung
menggenjotnya dengan cepat ditengah Sophia Latjuba menikmati orgasmenya,
kontolku benar benar gencar menggenjot memeknya sampai berkeciplak
bunyi benaman kontolku
“Sleeep .. sleep ..sleep .. sleep .. sleep … sleep ..sleep .. sleep
.. sleep … sleep ..sleep .. sleep .. sleep … sleep ..sleep .. sleep ..
sleep … sleep ..sleep .. sleep .. sleep … sleep ..sleep .. sleep ..
sleep … sleep ..sleep .. sleep .. sleep … sleep ..sleep .. sleep ..
sleep … sleep ..sleep .. sleep .. sleep … sleep ..sleep .. sleep ..
sleep … sleep ..sleep .. sleep .. sleep … “
“Sayaang aaah .. udaaaaaaah .. udaaaaaaaaaaah .. aaaaaaaaauh “ lenguh
Sophia Latjuba dengan menggeliat perlahan, aku terus gencar menggenjot,
kontolku benar benar tidak kuat lagi, kubenamkan dalam dalam kontolku
dan kukucurkan isi kontolku dalam memeknya
“Craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaat “
“Ooooooooooooooooh tanteeeeeeeeeeeee aaaaaaaaaaaaakuuuu
aaaaaaaaaaaaaaah “ ucapku terputus ditengah mendapatkan orgasme
menggenjot memek Sophia Latjuba itu, aku tegang dan aku pun terkapar
menindih Sophia Latjuba yang lemas tak bertulang itu.
Aku pun lepas tuntas, kurasakan bebanku ringan, aku bak terbang ke
awas, dadaku terasa lega, badanku ringan, mataku terpejam erat dan aku
pun lemas memeluk wanita idamanku ini. Kami diam sejenak dengan nafas
tak karuan. Sophia Latjuba membuka matanya terlebih dahulu.
“Sayaang .. jangan jangan .. aanakku tahu kita selingkuh begini .. ke kamar yuk .. biar lebih indaah “
“Kalo tahu terus kenapa tantee .. “ tanyaku yang tidak dijawab oleh Sophia Latjuba.
“Kok .. manimu banyak, sayaaaaaaaaaaaaaang “ tanya Sophia Latjuba dengan menggoda itu.
“Aku terlalu bernafsu sama Tante Sophia .. oke deh tante .. kita ke
kamar yuuk .. janji ya tante .. kita lakukan semesra mungkin .. “ ajakku
menanggapi ajak Sophia Latjuba
“Semesra atau seliar mungkin ?” goda Sophia Latjuba dengan tak karuan.
Aku menggeliat ke samping, kutarik kontolku itu yang penuh berlendir,
agak seret juga, namun kontolku keluar juga, aku langsung membopong
tubuh molek Sophia Latjuba itu, ketika hendak kubopong itu, Sophia
Latjuba sempat memungut pakaian kami.
“Kau ganteng, sayaaaaaaaang .. “ ucap Sophia Latjuba dengan mengelus elus pipiku
“Tante juga cantik “ pujiku balik. Kami berdua masuk ke dalam kamar,
kututup tanpa kukunci dan kurebahkan wanita cantik ini ke ranjang empuk,
Sophia Latjuba sampai melotot melihat kontolku penuh dengan lendir.
Namun dengan telaten Sophia Latjuba kemudian mengelap kontolku dengan
gaunnya, kemudian mengelap memeknya sendiri.
“Berikan lagi, sayaaaaaaang .. lakukan .. lakukan semesra mungkin
terlebih dahuluuu “ rengek Sophia Latjuba yang semakin terlihat nakal
padaku. Aaaah .. kenapa .. kenapaaaa … batinku berteriak kembali
menikmati wanita maniak seks ini.
Kulihat Sophia Latjuba benar benar sangat menggairahkan, tubuhnya
yang berlumur keringat itu sangat indah dipandang, pahanya yang mulus,
buah dadanya yang ranum nan sekal tapi montok walau tidak besar, tapi
puntingnya itu sungguh menggoda, posisi telentang setengah tidur
terduduk dengan terganjal bantal, bagian pahanya dibuka tidak begitu
lebar, sehingga bagian memeknya sangat indah bagiku, belum lagi
memandang pada kontolku yang ngaceng itu, aku belum naik ke ranjang dan
masih duduk di bibir ranjang, dipandangnya aku yang duduk dengan
memegang kontolku, tanganku pun ditariknya untuk berada di depannya, aku
pun menurut, aku kemudian berada di antara pahanya, aku dipandang
dengan penuh senyum mesra. Matanya kini kembali menatap ke bawah,
kemudian naik lagi memandangku, demikian pula aku pun memandang tubuh
sintalnya dengan penuh nafsu, ketika aku memandang bagian paling rahasia
itu, Sophia Latjuba tersenyum mesra
“Sayaaang .. Tante Sophiaaaa sudah lama merindukanmu … “ ucap Sophia
Latjuba dengan mata menatapku, aku pun mendekat dan Sophia Latjuba
mengelus elus pipiku.
“Aku juga tante … Tante Sophia idamanku … aku sayang Tante Sophia “
ucapku sambil mengelus elus pipinya itu, Sophia Latjuba pun tersenyum
malu malu dan memerah mukanya
“Tante dah berumur sayaaang “ ucap Sophia Latjuba menolak pujianku
“Bagiku Tante Sophia masih muda, masih cantik dan seksi … aku dah
lama ngebet sama Tante Sophia .. marilah tante .. kita habiskan malam
ini .. aku akan memberikan kepuasan pada tante, dan tante akan kubuat
tak akan melupakan diriku .. “ ucapku sambil perlahan lahan mengelus
elus pahanya yang mulus itu
“Tante Sophia pun tidak akan melepaskanmu .. akan kubuat kau selalu
mengejar tante ..walau sampai ke Amerika .. sayaaang .. uuuh .. silahkan
nikmati tubuh tante .. iya sayaaang .. marilah kita habiskan malam ini
menyatukan kerinduan kita … tante ingin merasakan gairah mudamu ..
marilah, oooh .. kontolmu sudah ngaceng yaa … Tante Sophia suka
menyepong ******, iih .. ****** kok gedhe banget .. ooh my honey ..
puaskan aku sayaaaaaang .. berikan aku siraman pada memekku .. lakukan
sayaang .. teruuus, sayaaang .. rangsaang tante . oooh sayaaaaaaang
uuuuh .. tanganmu .. ooh teruuus .. teruus .. remes susu tanteeeeeeee “
rintih Sophia Latjuba merasakan tanganku menjamah kemulusan tubuhnya
dari paha sampai ke buah dadanya
“Aku suka buah dada Tante Sophiaaa .. uuuh lembutnyaaaa … “ pujiku
dengan menatap ke Sophia Latjuba yang tengadah merasakan remasan lembut
pada tanganku, Sophia Latjuba sampai menikmati setiap tanganku meremas
lembut buah dadanya itu. Sophia Latjuba pun kemudian merebah ke samping.
“Sayaang , masukin kontolmu dulu dalam memek tante .. ingin merasakan
kehangatan kontolmu, ayolah sayaaaaaang “ ajak Sophia Latjuba dengan
melebarkan pahanya, aku pun kemudian maju dan memposisikan kontolku
tepat di memeknya
“Pelaan, yaaa sayaaaang .. ****** kamu gedheee .. “ ucap Sophia
Latjuba dengan wajah menggoda sambil tersenyum dan mengelus elus
kontolku itu.
“Baaik tanteeku sayaaaang “ balasku dengan menggigit bibirku ketika
tangan lentik Sophia Latjuba menarik kontolku dan ditekankan ke memeknya
itu. Perlahan lahan aku merasakan gesekan dinding memeknya, ada rasa
sensasi yang membuat kontolku serasa diremas remas lembut, kurasakan
kontolku seperti dierami dengan hawa hangat, kurasakan setiap otot otot
dinding memek Sophia Latjuba mengelus nakal, sambil tersenyum Sophia
Latjuba terus memajukan selakangannya, perlahan lahan mili demi mili
kontolku mulai amblas.
“Sayaaang .. jangan genjot dulu .. marilah sayaang .. Tante Sophia
kelonin kamuuu .. uuuuuuuuh ssssssssssssssh sssssssssssssssshh …hhhhh
aaaaaaaaaaaaauh .. sayaaaaaang aaaaaaaaaah … sesaaaaaknyaaa .. teruus
sayaaang teruus.. ooh kontolmuuu .. kontolmuuu nikmaaat bangeeet ..
memek tante kayak dibooooooooooor …………aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh … huuuuuuuuh
.. sesaaaaaaaaknyaaa “ rintih dan erang Sophia Latjuba merasakan
desakan demi desakan kontolku yang menerobos masuk memeknya. Posisiku
yang menguntungkan bisa melihat ke arah pintu, sehingga aku menunggu Eva
Celia mengintip aku menggumuli ibunya itu. Sophia Latjuba selalu
mengelus elus pahaku untuk memberikan rasa gairah cinta birahi yang
membuatku semakin ketagihan dengan wanita setengah baya ini. Jerat demi
jerat diberikan oleh Sophia Latjuba agar aku selalu lengket padanya,
jebakan demi jebakan diberikan padaku agar aku selalu diajaknya untuk
kawin.
Kurasakan kehangatan memeknya itu, kurasakan kontolku sesak dalam
memek wanita idamanku itu, mataku sampai tak berkedip memandang ke buah
dadanya dan hidungku dicubitnya
“Kamu nakaaal .. mandangi susu tantee .. .. remes or isap sayaaaaaang
“ ucap Sophia Latjuba sambil menopangkan pahanya ke pahaku untuk
menjepitnya
“Habis aku gemes sama susu Tante Sophiaaa .. uuh .. tubuh tante mulus
“ pujiku sambil naik turun mengelus pahanya itu sampai membuat Sophia
Latjuba terpejam matanya menikmati elusan demi elusan itu. Aku mengintip
dari sela sela rambutnya itu, pintu kamar itu terbuka kecil, aku
melihat Eva Celia terlihat rambutnya masuk ke celah itu, kurangsang
Sophia Latjuba agar membuat Eva Celia juga kepingin
“Aku suka tante yang jorok .. “
“Kamuu aaah .. yang ngajarin tante bilang ****** … idih .. kamu benar
nakal, sayaaang … uuuuh .. ****** kamu hangat bangeeet .. tante betah
diginiin sama kamuuu “ ucap Sophia Latjuba sambil mengelus elus pipiku
dengan mesra itu.
Sambil mengelus elus pahanya itu, kupagut bibir Sophia Latjuba, dan
Sophia Latjuba pun menanggapi pagutanku, perlahan lahan kami saling
berpagut dengan mesra sambil diintip anaknya itu
(Sementara Eva Celia tegang melihat ibunya selingkuh denganku,
tangannya secara refleks mengelus elus bagian rahasianya, entah perawan
atau tidak aku tidak tahu
“Uuuh .. mamaku benar benar hot banget .. aduuh .. mama kok doyan
anak muda ya .. kalo aku pacaran sama dia .. pasti mama minta jatah ..
uuuh mama .. mama jahat .. mama merebut calon pacarku .. aduuh .. aku
kok jadi pingin … ternyata .. mamaku memang naksir sama dia .. ya ampuun
.. mamaku sudah satu tubuh lagi sama diaaa .. siaaal … aaaaaaaaah duuuh
“ keluh Eva Celia sambil asyik mengintipku menggumuli ibunya dengan
tegang, keringat dingin mulai mengucur dari kepalanya, hatinya ingin
pergi namun otaknya terpatri pada pandangan vulgar aku mencoblos memek
mamanya itu )
Sambil kami berpagut, saling menghisap dengan pelan pelan, saling
bermain lidah membelit, sehingga air liur kami saling bertukar, lidahku
sampai dirangsek ke dalam mulutku, aku pun meladeni permainan lidah itu
sampai aku semakin tenggelam dalam lautan birahi bersama Sophia Latjuba,
tanganku terus bergerilnya mengelus elus kemulusan pahanya, naik sampai
di pantatnya dan kuremas lembut, Sophia Latjuba semakin terbakar
gairahnya. Pagutan demi pagutan, tangan Sophia Latjuba mengelus elus
kepalaku, mengontrol setiap pagutan kami yang penuh dengan kemesraan
“Hhhhhmmmm .. ooooh nikmatnya bercumbu denganmu, sayaaang .. apa yang
kita tunggu sayaang, tante ingin aaaah .. kamu genjotin Tante Sophia,
sayaaang .. sayaang .. beri tante kenikmatan .. pompa memek tante,
sayaaang .. ayolah sayaaaaaaaaaaaaang .. kita habiskan .. tante takut
kalo Eva pulang “ ucap Sophia Latjuba dengan tersenyum sambil menghela
nafas
“Andai kita bersama Eva, tante “
“Jangan aaaaaah .. ndak baik .. jangan ganggu anakku, cukup ibunya
sama kamu gauli .. Tante sophia milikmu sayang, dan kau adalah milikku
.. marilah sayaang .. ayolah sayaaaang … kita kembali saling memompa
mendapatkan kenikmataaaan .. tante nggak tahaaaaaaaan “ rengek Sophia
Latjuba dengan wajah yang benar benar tidak tahan aku memompa memeknya
itu.
Eva Celia sampai kesal mendengar ibunya yang bicara seperti itu, wajahnya sampai cemberut.
“Enak aja mama .. aku mau kok ma .. bisa main bareng .. nih ma ..
memekku dah basaah .. uuuh .. mama benar benar membuatku semakin panas
.. aku kok takut takut masuk ya .. aduuh .. gimana ini .. mama jahat ..
mama jahat .. dia pacarku eeh .. calon pacarku diembat juga .. aduuh ma
.. jangan nakal gitu aaah .. mama sudah punya papah kok masih doyan daun
mudaaa “ protes Eva Celia dalam hatinya )
Aku hanya tersenyum saja, kemudian Sophia Latjuba memelukku dan menggulingkan aku sehingga aku kini menindihnya.
“Lakukan sayaang , lakukan .. pompa Tante Sophia dengan kontolmuuu “ ajak Sophia Latjuba dengan tersenyum padaku
(“Iih .. mama jorok banget, sama bilang namanya ****** dan memek ..
gilaaa aaaaaaah .. apa kata papa, gilaaa .. mamaku jorok .. bilang
****** seenaknya .. ya ampun .. aku kok ikut ikutan jorok .. iih .. kata
****** benar benar nikmat banget dibanding penis .. “ batin Eva tak
karuan ingin menyeruak masuk, namun mengintipku yang sedang mesra
mesranya membuat dirinya menahan diri walau sangat berat melihat adegan
aku menyetubuhi ibunya itu ).
“Uuuuuuuuuuuuuh .. memek tante .. rasaaanyaa aaah .. ada barang
hangat nyasar sayaaaaaang “ goda Sophia Latjuba dengan menahan ke dadaku
agar aku tidak menindihnya, kedua paha Sophia Latjuba dilebarkan
sehingga kontolku sedikit terbebas jepitan memek sempit Sophia Latjuba
itu.
“Itu kontolku, Tante Sophia sayaaaaang .. nggak nyasar .. tantelah
yang ngundang masuk … kontolku butuh sarang memek Tante Sophia
aaaaaaaaaaaaauh .. taaan .. jangan jepit duluu “ ucapku sambil mengerang
keenakan merasakan jepitan memek Sophia Latjuba yang sempit dan hangat
itu.
“Idih .. kamu benar benar membuat Tante Sophia mabuk cinta padamu ..
ooh sayaaang .. “ kepala Sophia Latjuba kumiringkan ke samping, agar
Sophia Latjuba tidak melihat Eva Celia mengintip aku menggauli ibunya
itu.
“Aku genjot sayaang .. jangan lama lama aaah .. memek tante nggak
tahan nih .. butuh genjotan kontolmu, ayolah ****** .. ****** .. ******
.. ayo ****** .. yaa .. ****** .. tarik .. aduuuh yaaang pelaan ajaa ..
tante suka gesekan kontolmu itu … “ rintih Sophia Latjuba merasakan
kenikmatan aku perlahan lahan menarik dan mendorong kontolku keluar
masuk memek Sophia Latjuba itu. Geliat tubuhnya mulai terlihat, mulai
montang manting ke kiri, kepalanya digeleng gelengkan merasakan kontolku
membentur bagian buntu memeknya yang basah itu.
(“Mamaku luar biasa jorok dan vulgar .. aaah .. betapa senangnya mama
mendapatkan kepuasan birahi, mamaku memang doyan ****** .. maniak
****** malah .. mulut mamaku sangat merdu bilang ******, iih amit amit
.. rasain kau ma, ****** pacarku benar benar ngaceng mengebor“ batin Eva
Celia dengan tersenyum melihat mamanya keenakan merintih rintih dalam
tindihanku itu.
“Uuuh .. mamaku benar benar merintih rintih keenakan … uuh mama
senang rupanya sama anak muda, mamaku benar benar tante girang .. ooh
tidak tidak .. mamaku hanya suka sama cowok idamanku itu .. ya ampun ..
gimana kalo aku pacaran sama dia, bisa bisa aku diajak gituan .. enak
nggak ya .. aduuh .. lihat mamaku keenakan merem melek dicoblos
lubangnya eeh memeknya, .. lho aku kok ikut ikutan bicara vulgar seperti
mama, gila aaaaaah .. masuk, tidak, masuk, tidak, masuk, tidak .. aah
nunggu mama digenjot dulu aja .. uuh .. rintihan mama membuatku semakin
pingin, ayoo mama .. goyang donk, mosok mama dikasih kenikmatan cuma
diam .. ayo mama .. goyangin pantat mama “ batin Eva Celia semakin tak
karuan menahan rasa pengin seperti ibunya merintih rintih keenakan itu )
Genjotan demi genjotan itu, membuat Sophia Latjuba semakin bergairah
“Uuuuuuuh .. ssssssssssssssssh sssssssssssssssh hhh .. mmmmmmmmmmhh
oooh .. indahnyaaaa .. nikmaaatnyaaa .. teruuus sayaaaaang .. ooh
memekku .. aduuh sayaaaaang .. terus yaaang jangaaan cepaat dulu ..
aduuuh enaaaaknyaaa “ rintih Sophia Latjuba semakin keenakan merasakan
genjotanku yang masuk mundur itu.
Kedua kaki Sophia Latjuba aku topangkan ke pundaku, Sophia Latjuba memandangku dengan wajah penuh keringat itu
“Yaa sayaang yaa .. aduh sayaang .. kamu pinter … Tante Sophia suka
kamu .. ini tante suka gaya begitu .. ayo sayaang .. buat tantemu
mengeliat keenakan .. buat tantemu tak karuan bicara vulgar .. ayo
****** .. ayo ****** .. ****** .. ooh enaknya kontolmu .. kontolmu
besaar .. kontolmu buat tante keenakan .. huuuuuuuuf .. mmmmmmmmmmh
aaaaaaauh yaaaang .. jaaangaaaan cepeeet .. pelaan dulu aaaaaaaaaah …
aaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaah .. uuuuuuuuuh yaaa .. aaaah .. tantee sukaaa
suara kontolmu mencoblos memeeek .. aduuh sayaaang .. ooh memekku ..
memek .. memeek .. teruus ****** .. enaknyaaaa .. ya ampun oooh ..
kenapa sekarang aaaku enaknya dikawini .. aduh .. aaaaaaaaaaauh
sssssssssssssssssssh sssssssssssssssssssh hhhh .. mmmmmmmmmmmmmmmmhhh ..
aaaaaaaauh .. “ erang dan rintih Sophia Latjuba dengan menggeliat ke
kanan dan ke kiri, genjotan demi genjotan itu aku lakukan dengan pelan
pelan, lalu aku juga tidak tahan ingin cepat, kupercepat genjotanku
sampai membuat Sophia Latjuba menggeliat bak cacing kepanasan sambil
berteriak vulgar
“KONTOOOL KAAMUU .. KONTOOOL .. KONTOOOOOL .. ENAAAKNYA ****** KAMUUU
AAAAAAAAAAAAH AAAAAAAAAAAAAUH .. “ teriak Sophia Latjuba dengan badan
tergoncang goncang aku genjot memeknya dengan cepat itu, sesekali tubuh
Sophia Latjuba naik dan kemudian berdebam lagi ke ranjang, kemudian
montang manting aku genjot dengan cepat
“Kontol .. teruus ****** .. teruus kontoool .. oooooooooh .. kontolmu
.. kontoooolmuu aaaaaaaaaaaaah “ teriak dan erang Sophia Latjuba
semakin penuh kepuasan birahi tak terkendali itu
(“Uuuh .. mamaku benar benar vulgar bangeet .. enak rupanya dikawini
sambil bicara vulgaaar .. aaah aku pengin, ma .. bagi donk .. dia
pacarku .. seharusnya dia coblos memekku .. awas ya ma .. kalo ndak bagi
sama aku .. aku lapori sama papa …” ancam Eva Celia dalam hatinya
merutuk karena merasa haknya dirampas )
Kurasakan memek Sophia Latjuba semakin menyempit.
“Ooh memek .. memek tante sempit oooooh .. tantee aaaaaaaah .. tante
sophiaaaaa aaaaaaauh tantee .. enaak jepitan memek tanteee .. aduuh
aduuuuuuuh aaaaaaaaaauh aaaah uuuh ..aah uuh .. enaaknya .. aduuh
aaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaaaah .. sssssssssssssssssh sssssshhh hhhh “
lenguhku keenakan yang terus memompa memek Sophia Latjuba itu.
“Iyaa yaa .. aaauh ,sayaang .. ayo terus .. genjot memek tante dengan
kontolmuu .. teruus yaaan teruus, sayaaaang .. kontolku sayaaaaaang
aaaah .. tante nggak tahaaaaaaaan aaaaaaaaaaaauh sssssssssssssssssh
ssssssssssssssssh hhhh “ erang dan desis Sophia Latjuba tak karuan yang
matanya terpejam keenakan, namun kemudian matanya yang terlihat memutih
keenakan mendapatkan pompaan yang konstan, kontolku gencar keluar masuk
memeknya, hujaman kemudian aku lakukan sehingga Sophia Latjuba semakin
tergoncang goncan
“Teruuuuuuuuuuus aaaaaaaah dikit laaaaaaaaagi .. dikit laaaaaagi
aaaaaaaaaaauh ooh ****** .. ooh ****** .. kontooooooooool “ seru Sophia
Latjuba tak karuan itu, kurasakan memeknya menyempit dengan cepat,
badannya hendak naik namun kemudian berdebam lagi, memeknya sudah tidak
kuat, bagian dadanya dibusungkan ke atas dan dengan kugenjot kedua buah
dadanya aku remas sekuatku sampai aku terus melakukan pompaan, memek itu
pun akhirnya jebol juga mengucurkan cairan hangatnya, tangan Sophia
Latjuba mencakar sprei sekuatnya.
“KOOOONTOOOOOOOOOOOOOOOOOOL “ teriak Sophia Latjuba dengan tegang dan
kemudian berdebam dengan genjotanku itu, nafasnya seolah terputus dan
melolong panjang mengucapkan kata vulgar lagi yang tidak keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh Koooooontoooooooooooooooool “ Sophia Latjuba
sampai berkelojotan dengan tubuh lemas tak berdaya aku gumuli itu
kurasakan cairan hangat itu merembes keluar membasahi kontolku,
kumiringkan tubuh Sophia Latjuba, kuangkat kaki kirinya aku kemudian
berpindah agar nyaman, aku sampai setengah berlutut kemudian memompa
kembali
namun tangan Sophia Latjuba menahan pahaku
“Jangaaaaaaaan “ ucap Sophia Latjuba dengan lemah
“Aku nggak tahaaan tantee .. mau muncraaat “ ucapku dengan nafas berat. Tangan Sophia Latjuba ditariknya kembali
“Yaa .. aaaah lakukaaan …. sirami tantemuuu “ ucap Sophia Latjuba dengan mengalah itu
Aku kemudian kembali memompa memek Sophia Latjuba, kurasakan kontolku
kembali mendapatkan kehangatan dengan cara tergesek gesek di dinding
memeknya itu.
“Aaa .. uuh .. aaah uuh .. aaaaaaaaaaauuh aaaaaaaaaah “ lenguh kami berdua bersahutan.
(“Uuh, duuh mamaku sudah muncaaak .. mamaku puas banget tuh .. ya
ampun .. ****** itu masih menghajar mamaku .. gila aaaaaah .. apa aku
kuat dicoblos begitu .. aaah pingin .. awas kau ma .. kalo nggak ngasih
.. aku laporin papa “ batin Eva Celia dengan mengancam )
Genjotan demi genjotan sambil aku memeluk setengah menindih, aku
memagut bibirnya dan dibalas oelh Sophia Latjuba, tangan kananku meremas
remas buah dadanya, sampai membuat tubuh Sophia Latjuba tak karuan,
genjotan demi genjotan disertai dengan lenguhan, erangan dan rintihan
kami yang bersahutan itu. Indahnya kami saling menikmati setiap ******
dan memek kami bertubukan dalam kawin itu.
Kontolku sudah tidak tahan, hujaman demi hujaman itu kurasakan
kontolku sudah tidak tahan lagi, aku terus gencar melakukan kawin ke
memek Sophia Latjuba yang sudah membengkak itu, hujaman demi hujaman
membuat kontolku sudah tidak tahan dan aku pun sampai tegang pada
hujaman terakhir, Sophia Latjuba hanya pasif menerima genjotan kontolku
itu, aku sudah tidak tahan dan kumuncrat isi kontolku dalam dalam di
memek Sophia Latjuba.
“Creeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeet .. creeeeeeet .. creeeeeeeeet “
Aku melolong dengan mata terpejam merasakan kontolku kembali muncrat
isinya menembak ke rahim Sophia Latjuba, aku lemas tak berdaya menindih
wanita cantik nan seksi ini, aku terkapar dengan badan berkelonjotan dan
kemudian lemas tak berdaya, aku ngos ngosan, kami berdua kemudian diam
dengan pikiran masing masing, sahuta nafas demi nafas kami yang ngos
ngosan perlahan lahan turun dengan sendirinya, kurasakan kembali lendir
kentalku memenuhi memek Sophia Latjuba.
Seperempat jam kemudian Sophia Latjuba baru terbangun, matanya dibuka, lalu mendorong badanku
“Jangan tindih tante, sayaang . ooh jam berapa sayaaaaaang ? “ tanya
Sophia Latjuba dengan melirik ke jam dinding yang sudah hampir sampai
jam 10 malam
“Ya ampuun Eva dah pulang nih “ ucap Sophia Latjuba dengan tak
tenang, kemudian mendorong tubuhku, Sophia Latjuba langsung keluar dari
ranjang.
“Pakai bajumu .. cepaaat .. bahaya, sayaaaaang “ perintah Sophia
Latjuba dengan tegang, Sophia Latjuba kemudian memakai daster, Sophia
Latjuba kemudian meninggalkan aku, keluar dari kamar dan menutup, sedang
aku langsung mengintip dari lubang kunci, aku berdebar debar menunggu
adegan perang atau perdamaian anak ibu saling berebut aku. Ketika Sophia
Latjuba hendak melangkah, Eva Celia langsung mendamprat
“Mama ngapain sama pacarku di dalam “ bentak Eva Celia dengan nada marah itu
Sophia Latjuba sampai tercekat kalau adegan kawinnya ketahuan anaknya, Sophia Latjuba sampai tak bisa bicara
“Mama jahat .. mama jahat .. mama merebut idaman hatiku ..”
“Maafkan mama, Eva .. mama nggak tahaaan .. mama sudah lama nggak gituan “ ucap Sophia Latjuba dengan nada luruh dan duduk
“Dia miliku ma .. aku harus mendapat jataah “ ancam Eva Celia
“Jangan Eva .. jangan sayang “ tahan Sophia Latjuba
“Mama aku laporin papa besok .. kalo mama selingkuh .. “ ancam Eva
Celia yang bagian selakangaannya basah membuat Sophia Latjuba menjadi
tertegun, apalagi anaknya minta jatah kawin.
Sophia Latjuba sampai terdiam.
“Mama jahat .. dia pacarku maa .. mama merebutku .. mama .. kenapa
maa .. kenapa mama lakukan ?” tanya Eva Celia dengan tak suka itu.
“Maafkan mama, Eva .. sudahlah Eva … jangan lakukan .. mama sayang kamu “
“Mama menyakiti hatiku .. “ ucap Eva Celia dengan langsung
meninggalkan Sophia Latjuba, kemudian membuka kamar yang jaraknya
beberapa meter itu, Sophia Latjuba sampai hendak mencegah namun sudah
keburu masuk, aku hanya berdiri dengan pandangan kawatir
“kamu harus puaskan aku .. aku ini pacarmu “ tantang Eva dengan
mendorong Sophia Latjuba yang hendak masuk, namun akhirnya Eva
membiarkan Sophia Latjuba masuk.
“Mama ndak boleh melarangku bercinta dengan pacarku .. mama pilih aku
laporkan ke papa atau aku bercinta dengan pacarku ?” tantang Eva Celia,
Sophia Latjuba sampai hanya bisa mengangguk pelan, walau berat.
“Kalian berdua harus menikah ..” ucap Sophia Latjuba dengan nada
ragu, namun Eva Celia kemudian maju dan merebut celana yang hendak
kupakai
“Kau telah puaskan mamaku .. sekarang anaknya juga minta jataah ..
uuh .. ****** kamu besar banget .. ayo sayaang … perawani aku .. aku
cinta padamuu “ ucap Eva Celia dengan agresif itu, Sophia Latjuba sampai
menghela nafas, Sophia Latjuba sampai tegang, baru kali ini menyaksikan
anaknya diperawani, aku sampai tertegun tidak tega, namun Sophia
Latjuba kemudian mengangguk walau keraguan. Diusapnya wajah cantik masih
berpeluh itu.
|