Bagaimana aku nggak terangsang dengan tubuh molek Sarah Azhari, walau
ukuran bodynya melar namun tidak mengurangi keseksiannya. Artis satu ini
memang suka mengudang birahi lelaki dengan foto fotonya yang mengumbar
auratnya. Aku pun juga cukup terangsang. Aku memang puas bercinta dengan
Tamara Bleszinsky dan Tina Talisa serta Alice Norine. Aku hanya
mentargetkan Sarah Azhari berikutnya sebagai cewek yang harus bisa
kunikmati kemolekan tubuhnya. Akan kubuat dia bertekuk lutut dan selalu
ketagihan akan permainan cintaku.
Memang aktifitas seksku dengan
artis artis tersebut tidak sering, namun setidaknya seminggu satu kali
aku menikmati kemolekan tubuh mereka, dan kini Tina Talisa pun sudah
bilang positif hamil. Alamak bakalan berkurang bermain cinta dengannya,
pastilah suaminya menjaganya ketat. Walau dongkol namun setidaknya Tina
Talisa bisa menahan diri, Tina Talisa suka mengirim sms padaku agar aku
bersabar. Demikian pula Alice Norine, juga selalu menagihku jika tak
tahan dengan libidonya yang tinggi, Alice Norine selalu mengkontakku,
kami bercinta di rumahnya, kadang menyewa villa. Hal yang gila kami
pernah beberapa hari tinggal di villa tanpa sehelai benangpun. Jika kami
ingin bercinta tanpa ba bi bu langsung saja sodok dan saling meremas..
Nasib
baik masih memihakku walau niatku sungguh kotor ingin menikmati
kemolekan tubuh Sarah Azhari. Aku tak tahan juga, kudu mendapatkan cewek
ini. Biasanya cewek ini sering berada di tempat yang sering
mengundangnya.
Banjir di Jakarta menggenangi, hujan lebat selama 5
jam membuat aku terhenti di sebuah hal karena banjir menghadang,
motorku kuparkir di depan halte, padahal aku sendirian, malas meneruskan
perjalananku. Ketika aku duduk di situ sebuah sedan meluncur cepat dan
airnya berhamburan ke arahku dan sialnya motorku ikut terserempet dan
jatuh ke dalam air, bagian splabor bagian belakang patah.
“Brengsek … mobil brengsek .. “ makiku keras
Sedan berhenti beberapa meter lalu balik dan membuka kacanya. Seorang wanita turun.
“Alamak … Sarah Azhari .. “ bathinku heran tapi aku masih tetep saja dongkol
“Maaf Mas … maaf … “
“Emang jalan ini milik bapakmu apa .. “ kataku ketus
“Mohon maaf Mas … saya bisa memberi kompensasi .. “
“Aku tak bisa kompensasi kecuali tidur denganmu Sarah .. “ batinku berteriak
Sarah memberikan secarik kertas agar menghubungi manajernya untuk menyelesaikan permasalah denganku.
“Enak saja make pengacara … “ kataku tak kalah sengit
“Lalu gimana donk .. “
“Ya dah .. mana nomer hape ente .. nanti aku hubungi … “
Sarah Azhari agak berat memberikan nomer hapenya. Namun ekor matanya kutangkap meliriku.
“Baiklah .. hubungi saya di nomer ini … sekali lagi saya minta maaf … “
“Baik .. baik …”
Aku pulang sangat larut menunggu air surut nyaris jam 01 malam aku baru sampai rumah, kubanting helemku dan aku pergi ke kamar.
Aku
bekerja pagi itu sampai sore membantu beberapa pekerjaan Alfan. Aku tak
pernah cerita sama Alfan tentang Affairku walau aku memang sering
curhat padanya. Namun untuk urusan ini aku tak akan membaginya.
Kutinggalkan kantor Alfan untuk makan siang dan pergi ke Sudirman
sekedar cuci mata, padahal Alfan mengajaku makan siang di Ambasador tapi
aku menolak karena ada perlu.
Aku masuk ke dalam kafe untuk
hamburger dan kopi. Setelah aku duduk aku membuka laptopku, dan tak
disangka dari belakang seorang menepuk pundakku.
“Maaf Mas .. anda yang kemaren di halte itu ya .. “
Aku menoleh ke belakang..
“Ya ampun … Mbak Sarah .. “ kataku dengan ramah
Aku diminta pindah tempat duduk.
“Masih marah padaku Mas .. “
“Nggak
.. kemaren memang lagi dongkol banget karena aku banyak pekerjaan yang
harus kuselesaikan, namun sayang dihadang banjir klienku nggak bisa aku
temuin … dah gitu motorku pun kau serempet”
“Oke .. aku akan ganti perbaikan motormu .. tapi kita selesaikan di rumahku saja ya .. “
“Baik … “
“Kau bawa motor ? “
“Nggak .. aku naik angkutan umum saja .. “
“Jadi ayo kita ke rumahku .. “
“Lha kopiku belum habis … ?”
“Bawa saja … “
Aku
tak tahu maksud Sarah Azhari mengajakku ke rumahnya, kubuang pikiran
yang bukan bukan namun susah sekali menahan kemolekan tubuh Sarah
Azhari. Kami berjalan keluar kafe dan menuju ke parkiran mobil. Sarah
Azhari memakai celana panjang dan kaos, cukup memikat juga, ukuran buah
dadanya sungguh besar sekali, telapak tanganku bakalan tidak cukup
meremasnya.
Aku dibawanya ke rumahnya yang elit, tampak seorang
wanita tua yang menjadi pembantu, namun jaraknya cukup jauh dengan
ruangan khusus. Simbok ini sudah tua banget sehingga aku yakin bercinta
dengan Sarah Azhari pastilah nggak akan dengar.
“Baik .. berapa kau habiskan buat motormu … “
“Aku habis 300ribu .. “
Sarah Azhari keluar dari ruangan itu dan kembali lagi dengan membawa uang dan diberikan kepadaku dan jumlahnya malah 500.000
“Kelebihan … “
“Tidak .. bawa saja … sekali lagi maaf ya … “
“oke … “
“Jangan pergi dulu .. nikmati hidangan yak .. seadanya .. “
“Aku pengin susumu Mbak Sarah .. “ bathinku berteriak.
Aku
mengobrol dengan Sarah Azhari soal blogging dan dunia internet, kami
kok merasa klop dan bicara walau aku membatasi bukan pakar, setidaknya
aku mengaku newbie.
“Wah .. pinter juga kamu .. boleh deh aku ajari .. “
“Ya . kalo mengijinkan .. “
“Hmmm … baik .. aku mandi mandi .. kamu tunggu ya .. “
“Mandi nggak ngajak2 … “ usilku kambuh
Sarah Azhari mencubit lenganku, rasanya sakit sekali
“Nakal ya .. awas kalo ngintip “
Aku berdiri
“Ehh .. mau kemana .. aku nggak ngajak kamu mandi .. tunggu saja deh .. nggak lama kok .. “
Aku
kembali duduk dan menikmati kemolekan tubuh Sarah Azhari dengan berbaju
lengkap. Seperginya Sarah Azhari aku hanya bisa menahan dongkol, ku
sibukan dengan membaca majalah, tak berapa lama mandinya selesai dan
Sarah Azhari hanya berbalut handuk dan lewat sekelebat pintu tengah, aku
cukup terangsang dengan tubuhnya yang dibalut handuk, aku iseng ingin
mengintipnya ke kamar. Kuberanikan diri masuk ke ruang tengah dan
kulihat Sarah Azhari telanjang bulat di kamarnya dengan pintu terbuka
lebar. Kuperkosakah ? Jangan dulu .. Sarah Azhari mematut tubuhnya yang
seksi itu, aku diam-diam masuk ke dalam kamarnya tanpa diketahui Sarah
Azhari. Kulepas pakaianku semua sampai telanjang bulat dengan penis yang
ngaceng.
Aku mengendap endap dan tiduran di ranjangnya kamarnya luas itu,
“Mbak Sarah .. kemari deh “
Sarah
Azhari kaget setengah mati mendengar suara dalam kamarnya. Ketika
mendapati diriku telanjang bulat dengan penis mengacung tegak Sarah
Azhari terperanjat dan menutup mukanya namun dari telapak tangannya
mengintip pada penisku. Aku berdiri mendekati Sarah Azhari. Ku tarik
handuknya namun Sarah Azhari memegangnya kuat sekali. Namun luruh juga
akhirnya dan kulihat tubuhnya benar-benar molek sekali
“Kau benar-benar nekat Han .. nekad .. “
“Kau yang mengundangku sejak mandi tadi .. “
Mata
Sarah Azhari tak lepas dari penisku yang besar mengacung. Kutarik
tangannya dan kusuruh megang penisku, Sarah Azhari takut takut namun
kepegang juga, kuremas buah dadanya yang besar itu, bibirnya yang
sensual membuatku ingin melumatnya.
“Han .. kau sungguh berani masuk kamarku … “
“Mbak Sarah , pengin juga khan ?” pancingku
Diremasnya penisku lalu dijentikan dengan jarinya
“Auuuu … “
“Dasar nakal … “ ujarnya langsung menjilati penisku
Aku
langsung mendorong tubuh Sarah Azhari ke ranjang dan aku menggumulinya.
Akhirnya kudapat juga artis molek ini untuk kunikmati tubuhnya. Aku
menindih sambil terus meulat bibir Sarah Azhari, buah dadanya aku remas
bergantian kiri kanan. Setelah puas kuberikan penisku untuk dikulum,
Sarah Azhari langsung mengulum penisku dan aku melenguh keenakan,
kusibakan rambutnya yang sedada lalu kuremas remas buah dadanya
sepuasku. Sarah Azhari hanya bisa melenguh dengan penisku di mulutnya.
Desahan birahinya memang tinggi, apalagi aku suka memergokinya di villa
puncak dengan orang lain,
Sarah Azhari melepaskan penisku, kini
gantian aku mengerjai vagina, jembutnya benar-benar lebat, apalagi
bentuk vaginanya sangat nyempluk ke depan, bodynya yang bener bener
bahenol bak gitar spanyol, aku suka meremas bokong dan buah dadanya,
tanganku memang tak bisa menggapai besaran susunya yang besar.
Kujitali vagina Sarah Azhari, Sarah Azhari mendesis tak karuan
“Aduh .. enaknya .. terus Han .. terus .. “
Aku
mengaduk aduk isi vagina Sarah Azhari, bahkan Sarah Azhari sampai
mengeleng dan menggelinjang bak cacing kepanasan. Tubuhnya oleng ke sana
kemari, kutambahi juga dengan meremas remas kedua belah dadanya yang
besar sekali. Lebih besar dari buah dada Tina Talisa atau Alice Norine
Sarah Azhari sampai berkelonjotan ketika cairanya muncart
“Han .. aku kelllluuuuuuuuuuaaaaarrrrr “
Aku puas mengerjai Sarah Azhari, ingin aku bernafsu langsung memasukan penisku, namun kutahan untuk memberikan waktu sebentar.
“Kau bener bener kurang ajar Han .. “
“Aku pengin Mbak Sarah kok .. “
Pahanya yang mulus ke elus elus dan aku mulai memajukan penisku, kusibakan vagina itu dan kumasukan penisku
“Pakai kondom Han .. “
“Males .. nggak enak .. “
Sarah Azhari mencegah penisku, kusingkirkan tanganku dan Sarah Azhari menyerah.
“Keluarin di luar ya .. “ rajuknya
Kumasukan
penisku ke vagina Sarah Azhari yang sudah becek itu. Kutindih Sarah
Azhari di ranjang yang empuk itu, kumasukan penisku perlahan lahan.
“Pelan Han .. pelan .. “
Penisku
yang besar sudah masuk separo, kutarik dan kumasukan dan kulangi lagi,
ketika aku yakin, kusodokan dengnan keras amblas semuanya dalam lubang
kenikmatan milik Sarah Azhari.
“Auhhhhhh .. sakit Han .. “
“Tapi enak khan,sayang .. “
“Iya .. “ ujarnya dengan tersenyum
Kupompa
Sarah Azhari dengan menindihnya, kulumat bibirnya dan kuremas buah
dadanya sambil menyodokan. Sarah Azhari menggelinjang bak cacing
kepanasan.
“Han .. keluarin di luar ya .. “ katanya mengingatkan
Aku
pura pura tak mendengar, terus saja aku memacu tubuh molek artis ini.
Menit demi menit, aku merasa bahwa aku pastilah akan keluar juga,
nafsuku terlalu besar untuk menggumuli Sarah Azhari membuatku cepat
keluar.
“Han .. aku mau sampai .. kau sudah belum “
“Belum Sarah .. “
Aku memompa naik turun ditubuhnya, Sarah Azhari bergoncang tak karuan, rambutnya acak-acakan.
Aku mepercepat pompaanku dan Sarah Azhari menjerit tanda orgasme
“Han .. aku sampaiiiiiiiii……. “
Akupun mempercepat dan aku muncrat ke dalam vaginanya
Sarah Azhari kaget setengah mati kalo aku keluar di dalam
“Brengsek kau Han .. aku sudah bilang di luar kau maksa di dalam “ ujarnya dengan ketus
Aku tersenyum
“Aku lupa Mbak .. nggak tahan deh … “
“Alasan saja kau ini .. “
Aku menindih terkulai lepas diatas tubuh seksi Sarah Azhari. Sarah Azhari hanya diam seribu bahasa.
“Han …”
“Ya … mainmu oke juga .. “
“Mau main lagi Mbak Sarah ?”
“Iya …”
“Keluar di dalam ya … “
“Terserah
kamulah .. tapi istirahat dulu ya“ujarnya bloon karena sudah terlanjur.
Lalu keluar kamar dan kembali lagi dengan tubuh telanjang membawa
minuman dingin
“ Aku suka tubuh Mbak Sarah deh .. “
Sarah
Azhari hanya tersenyum lalu memberikan buah dadanya untuk kuremas dan
kukulum putingnya. Kugumuli janda ini penuh dengan gairah, akan kubuat
Sarah Azhari ketagihan akan penisku.
“Rasakan kau Sarah .. kau akan selalu menagih jatah padaku .. “ umpatku dalam hati.
Sarah Azhari masuk ke dalam rumah dan membukakan pintu belakang, ketika aku masuk langsung saja aku merangkulnya dan melumat habis bibirnya.
Sarah Azhari terkejut namun langsung saja meladeni lumatanku. Kami berdua saling melumat di dapur itu dengan penuh rakus dan ganas. Bahkan aku semakin nakal meremas pantatnya yang membulas itu.
“Hhhhhsssssss…. Burhaaaan ..aaaaaaaah …hhhhh “ desis Sarah Azhari ketika melepaslan lumatanku, namun belum sempat menghela nafas aku sudah menyerangnya lagi dengan lumatan, kaki Sarah Azhari langsung menutup pintu dapur itu, dan menggiringku agar aku merapat kepintu.
“Aku kangen padamu, Sarah .. aku pengin bercinta dan tidur denganmu lagi “ kataku yang disambut senyum Sarah Azhari. Kami berdua kembali saling melumat dan menyedot nyedot. Tangan Sarah Azhari begitu nakal sekali langsung meremas penisku yang ngaceng bak tugu monas, demikian pula denganku, tanganku naik dan langsung meremas buah dadanya. Kami berdua saling merangkul dan terlibat dalam lumatan demi lumatan yang rakus. Kami bermain lidah dengan sangat nikmat. Lidah kami saling bertaut dan digoyangkan ke kanan dan kekiri dengan penuh nafsu. Sarah Azhari sampai menggelinjang ketika aku meremas buah dadanya dengan keras. Ditahannya kepalaku agar aku tidak melakukan lumatan lagi.
Sarah Azhari memandangku dengan sikap memburu, tangannya masih meremas remas penisku. Nafsunya menggelegak terbuai dengan kengacengan penisku yang pernah menyetubuhinya. Aku memerosotkan tubuhku sehingga sampai jongkok, demikian pula dengan Sarah Azhari yang ikut merosot sampai jongkok
“Haaaan … aku kangen sama mainmu dulu “ sahut Sarah Azhari yang kusambut dengan terkam sehingga Sarah Azhari terjengkang ke belakang, tahan kepalanya agar tidak terbentur. Di lantai dapur itu kami saling memeluk dan memilin, bahkan aku semakin nakal menyobek rok pendeknya itu. Aku seakan memaksa ingin menelanjangi Sarah Azhari yang juga sangat ganas menyobek bajuku.
“Breeeeeeeeeeeeeet “ bajuku sobek di bagian depan. Kami berdua kembali saling melumat penuh nafsu di lantai itu. Kusapu rambutnya itu agar tidak mengganggu lumatan dan remasan tanganku di buah dadanya.
“Oooh Haaaaaaaaan ..aaaaaaaaaaaah “ erang Sarah Azhari ketika aku dengan nakal menyesuluspkan tanganku masuk ke cup BHnya dan meremasnya. Belum lagi aku masih melakukan lumatan demi lumatan yang dibalas oleh Sarah Azhari itu. Ditahannya kepalaku agar tidak menyerang
“Telanjang yuk “ ajak Sarah Azhari dengan penuh nafsu. Aku pun langsung menarik tubuhku dan mencopot pakaianku. Sarah Azhari pun ikut berdiri dan membuka pakaiannya yang awut awutan itu. Dengan tergesa gesa Sarah Azhari membuka pakaian bagian atas, terlihat bongkahan buah dadanya yang besar tertutup cup branya, kemudian roknya dilepas dan celana dalamnya terlihat basah terangsang birahi. Dicopotnya anting anting berada di telinganya, aku setengah nakal langsung memelorotkan celana dalam warna pink itu dari selakangan Sarah Azhari membuat dirinya langsung terkejut
“Naaakaaaaaaaaaaaal “ semprot Sarah Azhari dengan mendelik namun membiarkan saja, terlihat jembutnya sangat menawan, lubangnya merapat namun sudah basah. Demikian pula denganku yang langsung mencopot celana dalamnya, panas bagian kepala penisku menetes cairan kental madziku, lendir akibat terangsang dengan tubuh montok di depanku. Selepas meletakkan antingnya, Sarah Azhari kemudian membuka kaitan BHnya, jantung hampir copot melihat besaran buah dadanya yang sangat montok
“Kamu suka khan sama buah dada besarku, sayang “ goda Sarah Azhari dengan gemas. Kami berdua sudah telanjang bulat, Sarah Azhari langsung mendorongku agar aku duduk di kursi empuk di meja dapur itu. Sarah Azhari langsung menaiki tubuhku dan kupangku. Kami berdua kembali saling melumat penuh kerakusan. Tanganku tak habis habisnya bergerak ke sana kemari mengelus dan meremas tubuh montok sangat berisi itu. Sedang Sarah Azhari sendiri meladeni lumatanku sambil tangannya menyelinap memegang batangku yang ngaceng itu sambil mengelus, meremas dan mengocok pelan.
“Haaan ..aaaaaaah .. luar biasa penismu ini .. besar “ puji Sarah Azhari ketika menarik kepalaku yang melumat dengan nakal sambil menggigit kecil di bibirnya.
“Sebut dengan kontol deh .. bilang aku suka kontolmu “ kataku dengan meremas buah dadanya sekerasnya membuat Sarah Azhari menjerit
“Aaaaaaaaaaauh .. ddddduuuuuuh .. nakaaal aaah .. pelan ngeremesnya .. sakit tahu .. dasar kontol gedhe .. seenak kontolmu ngeremes susu orang “ semprot Sarah Azhari dengan langsung balas meremas penisku dengan kuat membuat Sarah Azhari aku sampai menengadah ke atas, merasakan sakitnya betotan tangan lentik dan jahil Sarah Azhari ini.
Kami berdua berpandangan dengan masam karena saling menggoda kelewat batas, namun tak lama kemudian Sarah Azhari memandangku dengan senyum menggoda dan menggairahkan
“Masih mau mneyetubuhi aku, sayang "?” tanya Sarah Azhari dengan penuh harap
“Kenapa tidak ? segera emut kontolmu yaaa .. aku pengin diblowjob sama kamu, Sarah ! “ kataku dengan mengelus elus vaginanya yang basah itu membuat Sarah Azhari menggelinjangkan selakangannya karena merasa geli dan membuat nafsunya naik lagi
“Oke deh .. so pasti “ kata Sarah Azhari dengan turun dari pangkuanku dan kemudian berjongkok sambil membuka pahaku agar melebar, Sarah Azhari langsung bersimbuh dengan siku lututnya kemudian langsung memasukan batangku ke dalam mulutnya dan ditelan di dalam sambil disedot dengan kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuh “ erangku dengan mendongak ke atas.
Sarah Azhari kemudian mengeluarkan batangku dan dikeluarmasukan dengan cepat, aku merasakan horny luar biasa, setiap penisku tersentuh giginya aku merasakan batangku terasa digesek barang keras, seperti digaruk di batangku. Dengan sangat rakus dan nakal, batangku terus dikeluar masukan dalam mulutnya. Kemudian dipandangnya batangku dengan seksama. Lalu kembali dijilati bagian tengahnya kemudian turun kebawah sampai telurku tak lepas dari jilatan demi jilatan yang rakus karena sudah lama tidak mempermainkan kontol pacarnya.
Aku pun juga tak tinggal diam, dengan posisi Sarah Azhari berlutut itu, tanganku nemplok di pantatnya dan kuremas remas dengan nikmat, terasa sangat hangat dan empuk sekali pantat bahenol milik Sarah “lonte” Azhari ini.
“Teruuus Saaar ..aaaaaaaah .. nikmaaaat … sekalian telan air maniku yaaa .. bikin aku muncrat “ kataku dengan tetap bermain dengan pantat Sarah Azhari itu. Belum lagi dengan membungkuknya Sarah Azhari ketika menjilati batangku itu.
Sarah Azhari menghentikan jilatan pada penisku, namun tangannya tetap mengocok batangku. Dipandangnya aku dengan senyum nakalnya
“Siapa takut “ sahut Sarah Azhari dengan langsung kembali menjilati batangku berulang ulang, lidahnya menjulur julur dari batangku kemudian turun dan sampai telurku di sapu, lalu naik kembali ke atas sesampai di atas, Sarah Azhari berhenti menjilati batangku dan langsung mengocoknya dengan mantap membuat Sarah Azhari sampai tak karuan menggelinjang membuat Sarah Azhari sampai tertawa kecil.
“Nikmat khan kocokanku pada kontolmu, sayang “ kata Sarah Azhari dengan tetap mengocok batangku berulang ulang.
“Iyaaaaaaaaaaaaa….. aaaaaaaah .. jangan keras keras aaah “ erangku dengan nakal memegang kedua buah dadan dan kuremas sesukaku sambil memainkan puntingnya, tangan Sarah Azhari menghalau tanganku yang meremas kuat itu, namun mulutnya membuka kemudian memasukan batangku lagi dalam mulutnya. Tangannya tetap menahan tanganku agar tidak meremas buah dadanya yang besar itu dengan keras dan kuat, bahkan setengah nakal aku memuntirnya membuat Sarah Azhari sampai mengerang
“Hhhhhhhhhsss …. hhhhmmmm .. mmmmfffffffffff “ desis Sarah Azhari di tengah mengeluarmasukan batangku di mulutnya itu. Lalu diam dan menyepong penisku dengan kuat membuat aku sampai mengangkat kakiku.
“Saaaaaaaaaaaaaaaaar …..aaaaaaaaaah .. nakaaaaaaaaaaaal kamuuuuuuu “ semprotku tak kalah membalas meremas buah dadanya dengan kuat, kali ini Sarah Azhari membiarkan aku bermain dengan buah dadanya yang besar itu. Penisku tetap saja diblowjob. Berkali kali Sarah Azhari mengocok kemudian dimasukan lagi dalam mulutnya. Aku semakin tidak tahan, batangku terasa ingin muncrat
“Saaaaaaaaar .. aaaah .. mau keluaaaaaaaaaaaaaar “ teriaku dengan keras, Sarah Azhari langsung memasukan batangku lagi dan dikeluarmasukan dengan cepat.
Aku sudah tidak tahan lagi, dadaku terasa panas sekali, menjalar sangat cepat ke perut dan kemudian menuju ke selakanganku
“Sekaaaaaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaang “ teriakku keras.
Sarah Azhari langsung berhenti dan memasukan batangku dalam dalam ke dalam mulutnya sampai mentok di dalam, akupun menyemburkan air maniku dengan menembak ke kerongkongan Sarah Azhari.
“Creeeeeeeeeeeeet …. creeeeeeeeeeeeeeeet … creeeeeeeeeeeeeet … creeeeeeeeeeeet “
Banyak sekali air maniku yang menyembur itu, aku menegang kaku dengan mendongak. Aku sampai berkelonjotan mendapatkan orgasmeku. Spermaku menembak dengan kuat, sebagian menetes dari sela sela bibir milik Sarah Azhari yang tersumpal kontolku itu. Dilepaskan penisku dan dijilati dengan pelan pelan sisa sperma yang menempel itu. Bagian bibir juga terdapat lendir warna putih kental, disapunya sperma itu dan ditelannya masuk dalam kerongkongannya. Tak lama kemudian batangku menjadi bersih lagi. Sedang Sarah Azhari sampai senyam senyum melihatku terkapar di sandaran kursi itu.
“Luar biasa Haan.. kontolmu benar benar hebat .. sudah muncrat begini tetap saja nggak lemas .. malah ngaceng setengahnya “ puji Sarah Azhari dengan tertawa nakal.
Sarah Azhari lalu duduk di lantai menungguku yang masih terpejam merasakan nikmatnya orgasme dengan dioral oleh Sarah Azhari. Sarah Azhari masih mempermainkan batangku dengan diremas remas pelan, dielus elus kemudian diciumi dengan bibirnya yang sensual itu. Tubuh kami penuh dengan keringat birahi. Nafas kami juga ngos ngosan.
Aku membuka mataku yang berkunang kunang, kubuka mataku dan di depanku seonggok daging segar sedang tersenyum padaku memamerkan buah dadanya yang besar itu, bahkan kemudian memundurkan badannya lalu membuka pahanya lebar lebar memamerkan vaginanya yang basah terbuai nafsu birahi.
“Giliran aku yang dioral yaaa .. nich .. tempekku sudah basaaah …. “
“Ntar aaaah ..”
“Cari minum dulu yaaa “ kata Sarah Azhari dengan berdiri dan kemudian membuka lemari es, mengeluarkan sebotol air dingin dengan sirup, di ambilnya dua gelas dan dituangkan. Sarah Azhari lalu kembali duduk dengan membawa kedua botol dan gelas itu ke lantai. Aku pun menerima segelas sirup itu dan kutenggak. Aku merasa kembali segar. Aku merasa kembali kuat lagi, lalu aku berdiri dan membuka lemari piring, membuat Sarah Azhari tak mengerti, kukeluarkan sebuah mangkuk sedikit besar. Aku kemudian kembali lagi. Lalu duduk di hadapan Sarah Azhari yang membuka selakangannya memamerkan bagian paling rahasia itu.
“Buat apa mangkuk itu ? “ tanya Sarah Azhari tak mengerti
Aku tak menjawab, kemudian menuangkan sirup dalam botol itu separohnya kemudian kucampur dengan sedikit air dingin. Aku mengaduk dengan jari jariku, Sarah Azhari memandangku dengan tak mengerti maksudku. Aku mengangkat mangkuk itu dan langsung mengguyurkan ke pundak Sarah Azhari, Sarah Azhari langsung terkejut.
“Aaaaaaaaaaaaaaah .. nakaaaaaaal aaaaaaaaah .. dingiiiiin .. bisa lengket nich “ protes Sarah Azhari dengan marah
“Aku mau menjilati seluruh tubuhmu sayang “ kataku dengan tersenyum dan gemas.
Sarah Azhari terkesiap, kemudian mengambil sisa botol sirup itu dan rebahan lalu menuangkan seluruh isinya ke dada, perut dan vaginanya, tak lupa pahanya. Warna hijau sirup itu bertebaran di sekujur tubuhnya
“Segera jilati aku sayang .. berikan kenikmatan jilatanmu “ pancing Sarah Azhari dengan menarik tanganku kemudian tertawa senang.
Aku langsung membungkuk di samping daging segar hidup Sarah Azhari itu, buah dadanya yang besar terbaur dengan sirup warna hijau menambah semangatku untuk menjilati sekujur tubuhnya bagian paha sampai di pundaknya itu. Aku langsung menjilati dari buah dadanya, sedang tanganku menyelinap di antara sekalangannya dan mempermainkan jariku mengelitik lubang surgawinya. Sarah Azhari sampai melenguh bak cacing kepanasan. Kaki krinya ditekuk untuk menjepit tanganku yang sangat nakal mengorek liang vaginanya, sedang lidahku terus menyusuri bulatan daging montok di dada Sarah Azhari.
“Ohhh Haaan .. geli aaaaah .. truuuusss .. jilati .. “ seru Sarah Azhari dengan mata terpejam merasakan lidahku bergerak ke sana kemari sambil menelan manisnya sirup merek marjan itu. Kususuri terus bongkahan buah dadanya itu sampai bersih, di bagian puntingnya aku langsung menelan dalam mulutku dan kupermainkan lidahku, kusedot punting besar itu. Sarah Azhari sampai menggapai gapai pegangan merasakan sensasi luar biasa, di bagian dadanya geli kujilati dan bagian vaginanya tidak tahan tanganku mengorek liang senggamanya. Tempeknya yang membasah itu sebagin tak karuan karena bercampur dengan sirup. Luar biasa manis dan nikmat bisa menikmati selebritis sekaligus seorang lonte kelas atas ini.
“Duuuuh .. geli aaaah .. piiiissss .. aaaah jarimu nakal sekaliiii “ semprot Sarah Azhari dengan kepala menggeleng geleng merasakan tak karuan sensasi seksnya kurangsang dengan hebat. Buah dadanya sebelah kiri sudah bersih dari ceceran sirup, kemudian aku bergerak ke buah dadanya sebelah kanan dan langsung kuembat buah dada itu dengan di punting aku telan dan kusedot, sedang tangan kiri langsung meremas buah dadanya sebelah kiri, tangan kanan menusukan jariku ke dalam vaginanya mencongkel membuat Sarah Azhari langsung mendelik dan melonjak hendak bangun, namun tertahan oleh tubuhku yang sedang menikmati kemengkalan dan kemontokan susunya yang gedhe itu.
Aku terkesiap mendengar deru langkah kaki, namun aku membiarkan saja derap kaki itu berhenti berdiam di tempat, aku tetap terus melakukan oral ke vagina Sarah Azhari dengan jari jariku membesarkan lubangnya agar aku mampu memasukan penisku yang besar ke lubang tempek Sarah Azhari.
Sarah Azhari menggelinjang hebat dengan hendak bangun lagi, diangkatnya kepalanya memandang ke buah dadanya di mana aku sedang nikmatnya menjilati buah dadanya mengitari bongkahan besar itu, lidahnya menulur julur dan menelan sirup itu. Sarah Azhari membuka pahanya lebih lebar karena tanganku kesulitan mengoral lagi karena pahanya menutup.
“Hhhhhsssss … Haaaaaaaan .. Burhaaaaaaan ….aaaaaaaaaah .. teruuus Haaan .. buat aku orgasmeee .. cepaaat aaah …. nggak taaaahaaan “ teriak Sarah Azhari dengan suara keras. Begitu pahanya membuka aku lansung menekan nekan vaginanya memutar di area segitiga itu dan membuat Sarah Azhari sampai melenguh hebat
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhh ..aaaaaaaaaaaaaaaaauuuuh “
Aku membiarkan saja suara yang menganggu telingaku, sepasang sepatu diletakkan, namun mataku melirik sebentar lewat bawah meja itu, sebuah bra dijatuhkan ke lantai. Aku menjadi bersemangat untuk terus melakukan jilatan dan oral di buah dadanya, kemudian aku berpindah ke dadanya bagian tengah sampai bagian lehernya kujilati jilati.
“Uuuuh .. rasanya nikmaaaaat Haaan “ seru Sarah Azhari dengan mencekal kepalaku untuk mengontrol arah jilatanku sampai dipundaknya. Kemudian dilepaskannya kepalaku membiarkan aku turun menjilati lagi lewat buah dadanya. Sampai di perutnya aku mengitari dengan lidahku, Sarah Azhari melihat lagi aksiku bermain dengan pusarnya yang terkumpul cairan kental sirup warna hijau itu. Kini aku terus memutar dan bergerak ke perutnya, kugeser tubuhku agar tepat berada di antara pahanya. Sarah Azhari langsung menjepit pingganggku dengan kedua pahanya. Aku kembali membungkuk dan menjilati perut itu.
“Ke bawah sayaaang ..oooo .. oooouuuuh …. aaaaaaaauuh .. hhhhhsssss .. teruuuuuss .. aaah .. ke bawaaah .. ke bawaaah .. ke tempekku … Han .. please aaah .. please “ rengek Sarah Azhari dengan suara mengiba dan mendesis tak karuan dengan kepala menggeleng geleng. Mataku melirik ke samping lagi di mana seonggok pakaian sudah terttumpuk, sepasang kakinya sudah melangkah sampai di sampai meja dapur itu. Sarah Azhari tidak menyadari kalo ada seorang wanita lain yang masuk tanpa permisi, bahkan sudah telanjang bulat berdiri melihat kami sedang bercumbu.
Kujilati vaginanya yang sudah terkuak memerah itu, kujilati dan kusedot jeroan tempek milik Sarah Azhari ini. Ketika aku menjilati dan menyedot itu, Sarah Azhari sampai menggelinjang ke kanan dan kekiri, ketika berhenti menggeleng dan kepalanya berhenti ke arah sebelah ke kanan, sepasang kaki itu tertangkap matanya, langsung saja Sarah Azhari bangun dan mendorongku dengan paksa
“Aaaaah .. please .. stop stop “ ujar Sarah Azhari dengan hendak bangun, namun dirinya terkejut ketika melihat dari atas meja, seorang wanita tersenyum.
“Kalian berdua bercinta tidak bagi bagi .. aku mau gabung “ kata wanita tersebut yang ternyata Ayu Azhari.
Aku tidak menampakan keterkejutanku, Ayu Azhari maju ke depan dan langsung jongkok di sampingku, sifat nakalnya langsung muncul dan merogoh ek kontolku untuk diremas.
“Besar sekali, sayang “ puji Ayu Azhari padaku.
“Ntar aku pengin menggenjot adikmu dulu .. sudah gatal kontolku nggak masuk ke tempek Sarah ini “ kataku dengan menepis tangan Ayu Azhari yang nakal itu.
Sarah Azhari juga langsung mendorong tubuh Ayu Azhari menjauh.
“Minggir dulu aaah .. dia milikku .. ntar nanti gantian .. please .. segera masukin kontolmu, sayang “ ajak Azhari dengan menarik kepalaku sehingga aku langsung bereaksi menurut dan mengarahkan batangku ke dalam vagina Sarah Azhari.
Di sampingku Ayu Azhari hanya tersenyum dan memamerkan tubuhnya yang lebih ramping dan tidak semontok adiknya itu.
Pelan pelan aku melakukan penetrasi ke dalam vaginanya yang sudah melebar itu, besaran penisku tidak susah masuk ke dalam tempek Sarah Azhari walau tidak semudah begitu saja masuk. Pelan pelan batangku menembus liang senggamanya. Sarah Azhari sampai merem dan menggigit bibirnya ketika aku menerobos masuk dengan besarnya kontolku itu. Ayu Azhari sendiri sampai meleletkan lidahku panjang dan besarnya batangku.
“Gilaaa .. Haan .. besar sekali .. apa masuk dalam vaginaku ..?” tanya Ayu Azhari.
“Please .. gunakan tempek sama kontol kalo mau gabung “ semprot Sarah Azhari dengan kesal
“Jorok aaah “ balas Ayu Azhari
“Please .. pergi sana … aaah .. sakit Haaa .. teruuus .. tarik dulu, sayang .. dorong lagi .. yaaa ..aaaaauuuh “ lenguh Sarah Azhari dengan menggeleng geleng ke kanan kiri membuat rambutnya berterbangan ke sana kemari.
“Oke .. kontol pacarmu gedhe banget Saaar .. trims kalo aku boleh ikut menikmati kontol pacarmu “ kata Ayu Azhari dengan tersenyum.
“Dia bukan pacarku, piiis aaah .. dia tukang nidurin aku … pemuasku yang kuat .. tapi dia bukan gigolo “ kata Sarah Azhari dengan gemas.
Penisku serasa disedot dari dalam dan batangku yang tenggelam itu dipilin dan di peras dengan gemas. Pelan pelan batangku sudah mentok di dalam vaginanya
“Genjot .. ayo geraaak piiiisss … aaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Azhari tidak tahan aku genjot itu.
“Oral sendiri tempekmu Mbak Ayu .. ntar aku bisa langsung nyodok ke tempekmu “ kataku pada Ayu Azhari yang bengong. Ayu Azhari langsung melakukan oral ke vaginanya dengan tangannya sendiri. Aku langsung melakukan gerakan naik turun di tubuh Sarah Azhari.
Kutindih tubuh montok itu di lantai dan kupeluk serta kuhujani dengan lumatan demi lumatan, Azhari langsung melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan memberi ruang agar aku tetap bisa mengeluarmasukan batangku.
Terasa sekali ketika batangku keluar dan masuk lagi, ada kenikmatan sendiri.
“Haaaaaaaaaan …aaaaaaaaaaaahuuuuuuh …. hhhhsssssss “ tahan Sarah Azhari yang kewalahan menahan serbuanku lumatanku. Kulumat lagi bibirnya dan tanganku meremas remas buah dadanya sepuasku membuat Sarah Azhari sampai ingin montang manting bak cacing kepanasan, sedang Ayu Azhari hanya mendesis sendirian mengoral vaginanya sampai membasah terangsang persetubuhan kami.
Aku terus mneyetubuhi Sarah Azhari dengan bergerak pelan pelan, walau pelan sudah membuat Sarah Azhari sampai kelabakan, saking besarnya penisku itu terasa sekali kalo vagina milik Sarah Azhari sangat sensitif digenjot dan disodok sodok.
“Aduuuh Haaan .. nggak tahaan aaaaah … “ seru Sarah Azhari dengan suara semakin mengeras.
Aku terus saja menyodoki naik turun, kami saling memeluk dan memilin, memeras dan memagut. Tubuh kami berbau manis karena sisa sisa sirup, Ayu Azhari sampai memejamkan matanya menikmati tangannya masuk ke dalam vaginanya.
Sungguh nikmat sekali, aku bisa menyetubuhi lagi Sarah Azhari dan membuat dirinya sampai teriak teriak merasakan nikmatnya penisku mengoyak liang vaginanya.
“Teruus Haaan .. aku nggak kuaaat aaah .. please .. cepatan aaah “
Aku langsung bergerak cepat dengan memeluknya lebih erat, pantatku maju mundur menghajar vaginanya yang menjepit penisku itu. Berulang ulang pantatku menghujam dengan keras dan nyaris kasar namun malah membuat Sarah Azhari sampai memejamkan matanya erat sekali.
“Hhhhhssss … aaaaahuuuuuuuuuuuuuhh .. hhhhhsssss …. aaaaaaaauuuh “ lenguh Sarah Azhari dengan menahan kepalaku yang melumat bibirnya. Goncangan tubuhnya yang kugenjot itu membuat buah dadanya naik turun sangat merangsangku. Gerakanku yang menyodok nyodok keras itu sampai membuat Ayu Azhari terkesima
“Luar biasa sodokanmu, sayaang … Mike Tramp saja pastilah tak sekuat dirimu … “ puji Ayu Azhari dengan tersenyum.
Aku terus menggenjot Sarah Azhari dengan keras dan mantap sampai berbunyi nyaring. Vaginanya menyempit dengan cepat membetot batangku.
“Haaaaaaaaaan ….aaaaaaaakuuu ..aaaaaaaaaaaaaaaaaah “ lenguh Sarah Azhari panjang dengan menegang kaku. Kuhujamkan batangku dalam dalam ke vaginanya membuat Sarah Azhari sampai berkelonjotan tak karuan bak cacing kepanasang, dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi penisku. Mata Sarah Azhari sampai membuka sedikit namun hanya terlihat warna putih saja.
Aku berhenti menggenjotnya ketika penisku suduah disiram cairan panas itu, dada Sarah Azhari sampai naik turun ngos ngosan, demikian pula denganku yang menindih erat Sarah Azhari yang basah oleh keringat birahi. Aku langsung bangun dan menarik penisku dari vagina Sarah Azhari. Kemudian aku menghela nafas dengan memandang ke tubuh montok terkapar di lantai itu. Aku setelah aku merasa tenang, aku langsung memalingkan ke samping di mana Ayu Azhari menungguku dengan masih mengoral vagina dengan tangannya. Aku langsung berdiri dan aku memondongnya.
“Mau dibawa kemana aku, sayang “ tanya Ayu Azhari dengan mengelus elus pipiku
“Ke sofa, Mbak Ayu, sayangku “ kataku dengan melangkah keluar dari dapur menuju ruang tengah itu. Aku langsung menurunkan tubuh seksi Ayu Azhari dan posisinya membelakangi, aku langsung meremas buah dada milik Ayu Azhari ini membuat dirinya langsung menggelinjangkan tubuhnya merasakan remasanku yang nakal itu.
“Haaaan ..aaaaaaaah .. pleasee .. remes lagi “ pinta Ayu Azhari dengan gemas, dan aku pun langsung meremas lagi dengan senang, walau buah dadanya tidak sebesar adiknya namun terasa kenyal dan hangat sekali, belum lagi wangi tubuhnya menambah semangatku untuk segera menembus ke liangnya yang sempit itu. Aku langsung melepaskan remasan di buah dadanya kemudian aku langsung duduk memegang batangku
“Segera naik, Mbak Ayu sayangku .. segera naikin aku … ingin kontolku ini masuk tempek Mbak Ayu “ ajakku pada Ayu Azhari dengan menarik tangannya. Ayu Azhari langsung mengangkang di atara kedua kakiku kemudian menurunkan selakangannya sampai menyentuh ke kepala penisku.
Pelan pelan Ayu Azhari langsung menekan ke batangku, matanya sampai menonton bagaimana penisku yang besar itu masuk ke dalam vaginanya. Batangku menusuk masuk membuat Ayu Azhari sampai menggigit bibirnya.
“Punya suamiku juga sebesar kamu Han .. tapi lebih panjang punya kamu .. Iiih … coba Han .. kalo puas kamu boleh nidurin aku “
“Amit amit .. elu yang minta … enak aja “ balasku dengan gemas dan kesal
“Oke deeh .. sorry “ kata Ayu Azhari dengan menekan kuat dengan tenaga lebih besar membuat dirinya menjerit jerit
“Haaaaaaaaaan …aaaaaauugggghh …hhhhsss .. aaaaah .. galak benar kontolmu .. lebih galak dari punya Mike” lenguh Ayu Azhari dengan menggeleng gelengkan kepalanya merasakan batangku mili demi mili mengoyaknya.
Ayu Azhari menaikan lagi selakangannya dan menekan lagi dengan kuat, seolah olah Ayu Azhari tidak sabaran menjepit penisku, sehingga terus saja memaksakan diri. Aku hanya bisa mengelus elus pahanya yang mulus itu, terkadang sampai belakang dan meremas pantatnya itu terasa tidak setebal milik Sarah Azhari.
Pelan pelan penisku serasa dijepit dua kali lipat milik adiknya, remasan dan pilinan itu terasa sekali membuat penisku seperti mau dilempengin, penisku yang tenggelam separo itu lama lama mau lenyap ditelan vagina milik Ayu Azhari ini. Dengan ditarik dan ditekan lagi, dengan hentakan keras penisku amblas mentok sampai terdalam vagina milik Ayu Azhari, namun masih menyisakan beberapa centi karena penisku terlalu panjang
“Baaaaaaaaaaah … siaaaal .. panjang sekali kontolmu, sayang “ kata Ayu Azhari dengan tersenyum dan mulai bergerak naik turun, aku langsung memeluknya dan menghujani dengan lumatan demi lumatan membuat Ayu Azhari sampai kewalahan, kuremas buah dadanya lewat tanganku yang melingkar ke belakang itu. Ayu Azhari sampai mengglinjang tak karuan ketika naik turun di atas tubuhku
“Please .. biarkan aku menggenjotmu dengan bebas .. lepasin “ teriak Ayu Azhari dengan gemas
Aku langsung melepaskan pelukannya dan Ayu Azhari langsung bergerak sangat erotis di atas tubuhku yang di mana aku duduk sandaran, buah dadanya ikut bergerak naik turun, sangat indah sekali
“Hhhsss …. ngggggg .. mmmmmffff …..aaaaaahhh ….aaaaaaaauh “ lenguh Ayu Azhari yang naik turun di atasku. jepitan vaginanya sangat erat sekali namun penisku lancar sekali keluar masuk, aku pun meladeni dengan mengerakkan pantatku naik turun
“Ouuuh .. uuuuh .. pleaseee “ keluh Ayu Azhari yang mempercepat genjotannya karena tidak tahan, apalagi ketika tadi mengoral vaginanya justru pas akan mencapai puncak namun aku selesai menggenjot adiknya sehingga orgasmenya tertunda.
Gerakan naik turun itu semakin cepat dan membabi buta, menit demi menit Ayu Azhari kemudian menggenjot dengan pelan lagi untuk menetralkan lagi, lalu bergerak dengan cepat lagi
“Aaaah .. terus Mbaaak “ sahutku dengan meremas pantatnya itu.
“Iyaaa nich .. mau sampaaai “ balas Ayu Azhari dengan cepat
Gerakannya semakin keras dan menghujam, vaginanya menyempit dengan cepat, aku menyadari Ayu Azhari hendak mencapi puncaknya. Dengan hujaman keras terakhir Ayu Azhari langsung menegang dengan kaku melengkung ke depan, kuremas buah dadanya dengan keras membuat Ayu Azhari sampai berkelonjotan kemudian
“Hhhhhhssssssssssssssssss………..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Ayu Azhari yang kemudian mengucurkan cairan beningnya membasahi sofa itu. Tubuhnya aku tahan dengan tangan kiriku agar tidak terjengkang ke belakang. Kutarik dan kupeluk serta kuhujani dengan ciuman di lehernya. Tubuh penuh keringat bak tanpa tulang itu sangat lemas merasakan orgasmenya. Pelan pelan tangannya bergerak dan memelukku erat.
“Trim sayang .. kau memang hebat .. ntar lagi yaaa .. semprot air manimu pada tempek Sarah Azhari .. itu haknya, nanti giliran aku ya “ bisik Ayu Azhari di telingaku.
“So pasti “ jawabku singkat
Sarah Azhari masuk ke ruang tengah dengan bertelanjang bulat, melihat kami masih saling memeluk hanya tersenyum saja kemudian masuk ke kamar mandi.
|